Kebumen, Gatra.com- Selama PPKM Darurat, tren kasus warga terpapar Covid-19 di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah mengalami penurunan. Akan tetapi Kebumen masih masuk dalam kategori PPKM Level 4.
Meski ratenya menurun, namun secara keseluruhan kasus Covid-19 masih cukup tinggi. Karena angka penularannya setiap hari masih di angka 100 serta angka kematiannya rata-rata perhari masih di atas 10 orang.
"Kita melihat fenomena positif rate di Kebumen saat ini cenderung menurun, ada di angka 1.000, kemudian warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) juga menurun di angka 500, yang dirawat juga ada 500," kata Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto dalam rilis media, Rabu (5/8).
Dalam rapat dengan para camat tersebut, Arif berpesan bahwa yang perlu diantisipasi saat ini adalah, bagaimana berusaha agar tidak terjadi ledakan kasus baru. Terutama dari klaster yang tengah melakukan isolasi mandiri. Karena itu, pemerintah kata Arif, harus benar-benar memperhatikan kesehatan bagi para pasien yang isoman.
"Jangan sampai yang isoman ini tidak terkontrol, baik kesehatannya maupun kebutuhan gizi dan vitaminnya. Bisa saja mereka sakit bersama-sama, jika itu terjadi bisa menjadi bom waktu yang kapan saja bisa meledak. Jangan sampai pula terjadi rumah sakit tidak mampu lagi menangani banyaknya pasien," tuturnya.
Untuk itu, Bupati Arif memerintahkan pengecekan dan penanganan setiap hari bagi warga yang tengah melakukan isoman. "Pastikan semua kebutuhan, kesehatan, baik gizi dan vitaminnya terpenuhi. Kalau sampai terjadi ada bom waktu penyakit dari pasien yang isoman, rumah sakit bisa kolaps," tegasnya.
Dengan mengacu data yang ada dan keputusan terbaru dari pemerintah pusat, maka status PPKM Level 4 di Kebumen masih diperpanjang hingga tanggal 9 Agustus 2021. Semua aturan masih tetap berlaku. Tidak ada pelonggaran untuk kegiatan berskala besar.
"Hajatan pun masih kita larang, demikian juga kegiatan lain yang bisa mengundang kerumunan. Saya minta warga masih terus menaati aturan PPKM Level 4 dan prokes 5M (memakai.masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas)," pungkasnya.