Jakarta, Gatra.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, terdapat 4 elemen penting bagi suatu negara agar mampu menghindari middle income trap. Empat elemen itu antara lain sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, penyediaan infrastruktur, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.
“Indonesia saat ini adalah middle income country. Kita semua tahu dalam pengalaman lebih dari 190 negara di dunia, mayoritas berhenti di middle income country. Artinya ada fenomena yang disebut middle income trap,” jelas Menkeu dalam webinar bertajuk ’50 Tahun Nalar Ajar Terusan Budi: CSIS dan Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia 2045’, Rabu (4/8).
Menkeu menyebut, kurang dari 20 negara yang mampu menembus middle income trap. Karena itu, Indonesia bisa mempelajari penyebab banyak negara berhenti pada level berpenghasilan menengah, sehingga lebih siap menghadapi tantangan tersebut.
Elemen pertama, yakni penyiapan SDM berkualitas yang meliputi pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial. Melalui APBN, pemerintah terus berupaya menaruh perhatian terhadap tiga hal itu.
“Negara yang mampu untuk menginvestasikan dan terus meningkatkan kualitas SDM, identik dengan negara yang terus meningkatkan produktivitas dan inovasi. Itu adalah kunci untuk naik menjadi high income country,” ungkap Menkeu.
Menurut Menkeu, anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN merupakan bukti komitmen pemerintah agar Indonesia memiliki generasi muda yang cerdas, berwawasan luas, dan berpendidikan. Selain itu, pemerintah juga melakukan realokasi anggaran cukup besar untuk kesehatan dan jaminan sosial di tengah pandemi covid-19.
"Tiga hal itu dalam bidang SDM, anggarannya di APBN luar biasa besar. Namun negara tidak akan menembus middle income trap kalau APBN tidak sehat dan sustainable, maka kami juga memiliki tanggung jawab yang luar biasa penting,” tuturnya.
Elemen kedua adalah penyediaan infrastruktur yang tepat dan berkualitas baik. Menkeu mengatakan, pemerintah sudah menyediakan sumber pembiayaan berkelanjutan guna menunjang pembangunan infrastruktur, yaitu melalui skema kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Kami di Kemenkeu telah melakukan banyak hal dalam mendesain KPBU ini. Kemenkeu bahkan sudah menghasilkan beberapa special mission vehicle seperti PT SMI dan PT PII yang memberikan penjaminan pinjaman, serta technical assistant pada daerah maupun kepada proyek-proyek yang sifatnya KPBU,” jelasnya.
Menkeu menambahkan, negara yang bisa menembus middle income trap adalah negara yang memiliki institusi yang efisien, lincah, dan performa bagus. Guna mencapai itu, diperlukan tata kelola yang baik dan reformasi birokrasi.
“Reformasi institusi dan birokrasi ini sangat sulit karena tidak seperti membangun jembatan yang bisa dilihat secara kasat mata oleh masyarakat, namun dampaknya luar biasa. Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang baik, efisien, serta tidak diberati oleh regulasi dan birokrasi yang tidak efisien,” lanjutnya.
Adapun elemen keempat ialah transformasi ekonomi. Perubahan menuju sebuah ekonomi yang berbasis digital, mengedepankan efisiensi, dan produktivitas. Hal itu membutuhkan regulasi yang sederhana dan kompetitif, sehingga dapat meningkatkan pelayanan publik secara efisien dan transparan.