Riyadh, Gatra.com - Arab Saudi hanya akan mengizinkan masuknya wisatawan yang divaksinasi dengan vaksin Sinopharm atau Sinovac, jika mereka telah menerima suntikan booster dari salah satu, pada empat vaksin yang disetujui di Kerajaan.
Dikutip al-arabiya, Rabu (4/8), sari penjelasan portal e-visa negara-negara yang diberi izin masuk, otoritas setempat menyebut saat ini vaksin yang diakui oleh Kerajaan hanyalah vaksin Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson.
“Tamu yang telah menyelesaikan dua dosis vaksin Sinopharm atau Sinovac akan diterima jika mereka telah menerima dosis tambahan dari salah satu dari empat vaksin yang disetujui di Kerajaan,” kata Kementerian Pariwisata dalam sebuah pernyataan di portal e-visa.
Arab Saudi membuka kembali perbatasannya dan mulai mengizinkan turis yang divaksinasi masuk ke negara itu pada 1 Agustus.
Sebelumnya Arab Saudi hanya mengizinkan warga dari 49 negara untuk mengajukan e-visa.
Wisatawan akan diminta untuk memberikan hasil tes PCR negatif tertanggal dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan, serta sertifikat vaksinasi yang disetujui yang disahkan oleh pejabat kesehatan di negara penerbit.
“Tidak ada persyaratan karantina untuk pelancong yang divaksinasi,” kata kementerian itu.
Warga dari 49 negara dapat mengajukan e-visa melalui di portal "Spirit of Saudi".
“Semua pelancong yang masuk dengan visa pariwisata yang dikeluarkan sebelumnya akan diminta untuk membayar biaya tambahan sebesar SAR 40 ($10) di bandara kedatangan mereka untuk menutupi asuransi untuk biaya medis terkait COVID-19,” kata kementerian itu.
Kerajaan telah melaporkan 199.620.791 kasus virus corona yang dikonfirmasi, di mana hanya 10.575 yang saat ini aktif pada hari Selasa.
Lebih dari 28 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh Arab Saudi di lebih dari 587 pusat inokulasi.