Dubai, Gatra.com - Otoritas Manajemen Darurat dan Bencana Nasional (NCEMA) Uni Emirat Arab (UEA) membuat pengumuman selama pengarahan pemerintah pada hari Selasa, mengenai penyediaan suntikan booster COVID-19 untuk semua warganya. Penggunaan suntikan dilakukan enam bulan setelah suntikan vaksin kedua dan setelah tiga bulan bagi individu yang digolongkan berisiko tinggi.
Dikutip Al-arabiya, Rabu (4/8), pejabat setempat menilai suntikan booster setelah dua dosis vaksin, dapat meningkatkan kekebalan terhadap virus. Vaksin yang tersedia di UEA yakni Sinophram, Pfizer, Sputnik V Rusia, dan vaksin Oxford-AstraZeneca.
Termasuk individu yang tergolong berisiko tinggi, bagi mereka yang memiliki penyakit kronis, warga lanjut usia, dan wanita hamil, akan menerima penjelasan lanjutan.
Penjabat CEO Layanan Terapi Eksternal, Dr Noura al-Ghaithi, menyarankan semua penduduk untuk divaksinasi booster lanjutan.
“Vaksin dapat mencegah infeksi, komplikasi dan rawat inap. Ini juga dapat mengurangi waktu rawat inap dan kebutuhan akan ventilator,” katanya.
Dia juga menekankan pentingnya menerima pengobatan yang tepat bagi penderita COVID-19 – termasuk mengonsumsi obat antivirus sotrovimab. UEA adalah salah satu negara pertama yang mendapatkan obat yang, katanya, dianggap sebagai salah satu perawatan global paling sukses untuk COVID-19.
“Obat ini bisa diresepkan untuk orang di atas 12 tahun. Ini sangat penting bagi orang-orang yang mungkin menghadapi komplikasi,” katanya.
“Dalam 99 persen kasus, pasien sembuh total hanya dalam 14 hari dan hanya 20 persen yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Sejauh ini, 13.000 orang telah menerima obat itu,” tambahnya.
Dia mengatakan untuk melanjutkan keberhasilan UEA dalam memerangi pandemi, penting bagi masyarakat untuk terus mengikuti protokol keselamatan COVID-19, termasuk jarak sosial dan memakai masker di depan umum.
Otoritas Manajemen Bencana dan Krisis Darurat Nasional negara itu melaporkan pada hari Selasa bahwa sudah 1.548 infeksi virus corona baru, 1.504 pemulihan dan empat kematian dalam 24 jam.
Menurut NCEMA, jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai hampir 2.000 dan kasus aktif telah meningkat menjadi 20.802.
Sebagian besar penduduk UEA telah divaksinasi, dengan 79 persen sudah diinokulasi dengan setidaknya satu dosis dan 70 persen dari populasi divaksinasi penuh.
NCEMA juga mengumumkan persetujuan vaksin Sinopharm China untuk anak berusia tiga hingga 17 tahun pada hari Senin, sehingga jumlah orang yang divaksinasi di UEA diperkirakan akan segera meningkat.