Batanghari, Gatra.com - Bupati Batanghari Jambi Muhammad Fadhil Arief (MFA) senang bantuan oksigen dari Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo datang. Ia sempat cemas akibat stok oksigen RSUD HAMBA Muara Bulian menipis.
"Ini kali kedua di luar prediksi Direktur RS HAMBA Muara Bulian bahwa pemakaian oksigen sangat luar biasa. Kan ini tergantung dengan pasien yang masuk," ucap MFA usai menerima kunjungan Kapolda, Selasa (3/8).
Pemicu oksigen RSUD HAMBA menipis karena lonjakan pasien Covid-19. Apalagi kalau pasien yang masuk semuanya memakai oksigen atau kondisinya sangat berat, maka oksigen akan boros.
"Alhamdulillah dapat bantuan dari Kapolda dan RSUD HAMBA juga dapat pinjaman dari tempat lain," ujarnya.
Menurut dia kondisi oksigen menipis tidak boleh terjadi terus-menerus. Salah satu solusinya yakni harus ada stok oksigen tambahan. Sebab, samator salah satu vendor yang di ikat RSUD HAMBA ini terbatas juga.
"Dengan lonjakan permintaan dari semua tempat, tentu kita akan jadi kewalahan. Ini yang coba kita antisipasi tadi. Salah satunya ke depan kita akan mengisi tabung di PT WKS daerah Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat," katanya.
RSUD HAMBA Muara Bulian punya 76 tabung oksigen. Pihak samator tadi bilang bisa meminjamkan tabung sewaktu pasokan terhambat. Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa mencegah kejadian serupa tidak terulang.
"Idealnya kebutuhan RSUD HAMBA Muara Bulian 200 tabung oksigen. Karena apabila semua pasien memakai oksigen, diperkirakan empat hari habis," ucapnya.
Sebelum terjadi lonjakan pasien Covid-19, oksigen RSUD HAMBA selama sepekan aman. Kala lonjakan pasien akibat komorbid meningkat, stok oksigen dalam tabung perlahan habis.
"Oksigen yang tersedia hanya untuk hari ini saja. Tapi Insya Allah disampaikan vendor dari Samator, nanti sore masuk pasokan baru yang diprediksi bertahan sampai sepekan," katanya.
Pasien masuk RSUD HAMBA dalam pekan ini kebetulan dalam keadaan lebih kritis, sehingga memerlukan oksigen selalu. Kini, ada 50 orang pasien yang sedang menjalani perawatan.
"Laporan Bu Direktur hari ini semua pasien memakai oksigen, kecuali yang barusan kita lihat meninggal dunia. Jadi 49 posisi saat ini yang sedang di rawat," ucapnya.
Khusus pasien Covid-19 yang menjalani Isolasi mandiri (Isoman) sampai saat ini belum ada laporan terganggu pernapasan. Pemkab Batanghari bersama Dinas Kesehatan akan menjemput pasien Isoman jika mengalami gangguan pernafasan.
"Jadi kita juga menyiapkan dengan Bu Kadis Kesehatan, kalau ada yang Isoman terganggu pernapasan, kita jemput. Supaya mereka di rawat pada fasilitas kesehatan yang kita punya. Karena nanti kalau di rumah takut terjadi apa-apa," katanya.
Kunjungan Kapolda Jambi beserta rombongan turut disambut Wakil Bupati Batanghari Bakhtiar, Ketua DPRD Anita Yasmin, Kapolres Batanghari AKBP Heru Ekwanto, Sekda M Azan, Kepala Dinas Kesehatan dr Elfi Yennie, Direktur RSUD HAMBA dr Hermina Basrie dan Kalak BPBD dr Bebi Andihara.