Grobogan, Gatra.com- Perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 9 Agustus 2021 dikeluhkan kepala desa di Kabupaten Grobogan. Keluhan ini disampaikan kepala desa (kades) kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada “Rembug Desa” dengan kades se-Grobogan secara daring di Pendopo Grobogan, Selasa (3/8).
Menurut Kades Kapung Grobogan, Musarokah warga sudah bosan dengan adanya kebijakan PPKM, karena tidak bisa bepergian keluar daerah. “Pak Gubernur, kapan PPKM dibuka lagi, mau diperpanjang lagi apa tidak. Diperpanjang sampai kapan pak? Warga pada tanya semuanya, pada bosan,” katanya.
Ganjar menyatakan bahwa sampai kapan PPKM diberlakukan tidak ada yang tahu, karena yang bisa menentukan sebenarnya adalah masyarakat sendiri dengan menaatai protokol kesehatan.
“Mau diperpanjang apa tidak itu yang menentukan kita. Makanya kita semua kerja keras agar penularannya tidak ada. Sabar dulu ya Bu, warganya diedukasi. Kalau semua bisa menahan diri, maka penyakitnya akan hilang,” ujarnya.
Dalam dialog itu, para kades juga mengeluhkan kacaunya data penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Banyak bantuan yang tidak tepat sasaran bahkan ada dobel data. “Kalau bisa datanya diperbaiki Pak, soalnya ada yang sudah dapat PKH, juga dapat BPNT. Kenapa tidak diberikan pada yang lain. Ini yang bikin kita pusing Pak karena bikin iri tetangga lain” kata Kades Selojari, Ummu Wasiyah.
Menurut Kades Brabo, Nurrohim dari 400 warga penerima bantuan di desanya yang terdata oleh pemerintah pusat, ada beberapa penerima sudah meninggal masih tetap mendapat bantuan. “Saya usul agar yang meninggal bisa diganti yang lain. Sudah kami usulkan saat verifikasi data kemari,” ujarnya.
Ganjar sendiri menerangkan, ada dua persoalan dari acara “Rembug Desa” dengan Kades se-Grobogan yakni soal penyaluran bantuan sosial tunai (BST) yang tidak tepat sasaran bahkan ada yang dobel.
Serta persoalan masyarakat yang sudah bosan dengan PPKM kembali diperpanjang sehingga para kades stres karena banyak pertanyaan dan tekanan dari warga. "Saya bilang, yang bisa menyelesaikan ya diri kita sendiri. Kasus Covid-19 di Grobogan turunnya bagus, dari level 4 ke level 3. Tadi saya tanya Kades juga kasusnya nol. Ini bagus dan ciri-ciri pandemi bisa berakhir karena sudah bisa dikelola,” ujar Ganjar.