Banyumas, Gatra.com – Antusiasme warga masyarakat di Kabupaten Wonosobo untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 ternyata cukup tinggi. Hal itu terbukti dari sejumlah vaksinasi massal yaang digelar oleh Pemkab Wonosobo maupun pihak lainnya.
Peminat dan pendaftar vaksinasi selalu lebih tinggi dibanding alokasi vaksin yang disediakan. Akibatnya, seringkali banyak warga yang belum divaksin. Salah satunya yang terjadi saat vaksinasi digelar oleh Kodim 0707/Wonosobo. Kepala Klinik Kartika KODIM 0707 Wonosobo, Pelda Sugiri mengatakan jumlah peminat vaksin hampir selalu di atas jatah vaksin yang sudah ditetapkan.
“Rata-rata dalam satu bulan kami menyuntikkan vaksin hingga 800 dosis lebih mulai bulan Maret lalu, dan memang setiap kami buka alokasi vaksin, jumlah peminatnya hampir selalu di atas jatah yang ditetapkan,” katanya, dalam keterangannya, Senin (2/8).
Menurut dia, keinginan masyarakat untuk vaksinasi itu dilatarbelakangi keinginan agar terhindar dari dampak buruk virus corona. Selain itu, vaksinasi juga dilakukan untuk pemenuhan syarat untuk perjalanan antar daerah. Hingga akhir Juli, vaksinasi melalui Kodim dan Koramil se-Wonosobo telah mencapai 4.408 dosis.
Ia mengaku sangat bersyukur atas sambutan warga masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 ini. Respons positif itu membuat setiap proses selalu berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan. “Namun demikian perlu kami tegaskan bahwa jatah vaksin di masing-masing wilayah bisa tidak sama, karena sangat tergantung dropping dari pemerintah pusat, sehingga sedapat mungkin warga mendaftar lebih awal, agar sewaktu-waktu ada vaksinasi bisa segera dihubungi,” ujarnya.
Untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang disalurkan melalui KODIM 0707, Pelda Sugiri menyebut warga dapat mendaftarkan diri kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) atau langsung datang ke Koramil di wilayah masing-masing.
Pihak Kodim 0707, sesuai dengan arahan langsung dari Dandim Lekol Inf Wiwid Wahyu Hidayat, berupaya agar setiap ada dropping vaksin dari pemerintah, langsung bergerak untuk menyalurkan kepada warga masyarakat.
“Diawali pada bulan Maret sampai April, vaksin dialokasikan bagi Keluarga Besar TNI (KBT) yang meliputi anggota keluarga dan kerabat serta saudara terdekat, kemudian setelahnya vaksin Astrazaneca kami alokasikan bagi warga masyarakat sipil secara umum, dengan tujuan membantu program vaksinasi dari pemerintah demi meningkatkan kekebalan (imunitas) tubuh menghadapi pandemi COVID-19,” jelasnya.
Dia mengklaim, selama ini secara umum tak ada kendala berarti dalam vaksinasi Covid-19. Namun, terkadang petugas hanya terkendala sinyal internet saat melakukan vaksinasi di pedesaan.
“Kendala paling umum biasanya sinyal internet yang di beberapa wilayah memang tidak sekuat di sekitar kota, namun hal itu dapat disiasati menggunakan cara manual terlebih dahulu, dan kami selesaikan pada saat kembali ke markas dengan input ke pusat data vaksinasi,” ujarnya.