Jakarta, Gatra.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa pemerintah akan melakukan vaksinasi berbasis resiko di wilayah dengan kasus aktif dan kematian paling tinggi, seperti di Pulau Jawa dan Pulau Bali.
“Yang kita sasar duluan untuk dengan cepat mengurangi tekanan penularan dan tekanan kematian,”ujar Budi dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, (02/08) malam.
Daerah yang diberlakukan vaksinasi berbasis resiko di Jawa khususnya wilayah aglomerasi besar di Pulau Jawa, yakni Jabodetabek
Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Daerah Istimewa Yogyakarta, Surabaya Raya dan, Malang Raya. Selain itu, ada pula Pulau Bali.
Budi mencontohkan, pada bulan Juli, 7 aglomerasi Jawa-Bali memiliki target vaksinasi sebesar 1,2 juta per hari di bulan Agustus. Di bulan Juli, vaksinasi di daerah tersebut adalah rata-rata 382 ribu per hari.
“Bayangkan ada kenaikan hampir 4 kali lipat. Oleh karena itu memang tugasnya kami di Agustus dan September ini akan lebih berat,”ucap Budi.
Berdasarkan data yang dipaparkan, di bulan Agustus 2021 terdapat 72,530,900 vaksin yang akan datang ke Indonesia. dan sebanyak 70,886,960 di bulan September 2021. Menurutnya, 80 persen vaksin di tahun 2021 datang dari bulan Agustus hingga Desember 2021.
Vaksin yang dipastikan datang pada bulan Agustus hingga Desember adalah 258,675,440 vaksin dan yang belum pasti adalah 72,500,000. Budi berujar, jika semua vaksin datang, totalnya mencapai sekitar 331 juta.
Budi menambahkan, TNI-Polri, Kepala Daerah, dan organiasi kemasysrakatan bisa bekerjasama.