Tegal, Gatra.com - Angka kematian pasien Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah masih tinggi. Banyak dari kematian tersebut terjadi di rumah dan tidak terdeteksi oleh Dinas Kesehatan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal Sri Primawati Indraswari saat Rapat Koordinasi Penanganan Covid 19 di Gedung Deviacita Polres Tegal Kota, Minggu (1/8) malam. "Masih banyak warga yang positif Covid-19 dan meninggal di rumah, namun tidak terdeteksi oleh Dinas Kesehatan," ujar Prima.
Menurut Prima, warga yang meninggal di rumah dan diketahui merupakan pasien positif Covid-19 yang sedang isolasi mandiri (isoman) persentasenya sangat sedikit. Justru yang banyak adalah mereka yang meninggal di rumah dan tidak diketahui apakah mereka positif atau negatif Covid-19.
"Setelah kita lakukan swab post mortem ternyata hasilnya sebagian besar positif Covid-19. Pasien yang isoman namun tidak diketahui oleh Satgas, yaitu pasien yang memeriksakan kesehatannya ke klinik atau laboratorium yang berada di Kota Tegal ataupun di daerah sekitar dan hasil PCR atau antigennya positif Covid-19, namun tidak melaporkan hasil itu ke kami," jelas Prima.
Oleh karena itu Prima meminta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan proaktif melaporkan temuan pasien positif Covid-19 ke Dinas Kesehatan. Hal ini agar Dinas Kesehatan bisa melakukan tracing kontak erat untuk mencegah meluasnya penyebaran kasus.
"Fasilitas pelayanan kesehatan, baik itu rumah sakit, klinik, dokter praktek mandiri, bidan praktek mandiri dan laboratorium untuk segera melaporkan apabila ditemukan pasien positif Covid-19," tandas Prima.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono berharap ada transparansi informasi dari fasilitas pelayanan kesehatan dengan melaporkan setiap temuan pasien positif Covid-19 kepada Dinas Kesehatan atau Satgas Penanganan Covid-19.
“Kenapa kita harus menegaskan itu, agar jangan sampai pasien yang positif Covid-19 bukan hanya sekadar direkomendasikan isolasi mandiri saja, tapi ada pengawasan dari Satgas Covid-19. Kalau Satgas atau Dinas Kesehatan idak mendapat laporan dimungkinkan bisa berakibat fatal karena tidak ada pengawasan," ujarnya.
Berdasarkan data di laman corona.tegalkota.go.id, jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal di Kota Tegal hingga Senin (2/8) mencapai 642 orang dari jumlah akumulasi kasus positif sebanyak 6.015.
Jika dipersentasekan, angkanya mencapai 10,67 persen. Angka ini lebih tinggi dari angka kematian di Jawa Tengah yang mencapai 6,09 persen dan nasional yakni 2,80 persen.