Gaza, Gatra.com- Ismail Haniyeh kembali terpilih sebagai ketua dewan biro politik milisi Islam Palestina, Hamas. Kemenangan ini memperkuat kendalinya pada organisasi yang menguasai Jalur Gaza. "Saudara Ismail Haniyeh terpilih kembali sebagai kepala kantor politik gerakan untuk kedua kalinya," kata seorang pejabat Palestina usai pemilihan internal yang diikuti anggota partai, Ahad (1/07).
Haniyeh yang menjabat sebagai ketua biro politik Hamas sejak 2017 menguasai aktivitas politik kelompok tersebut di Gaza, di Tepi Barat dan diaspora Palestina di luar Gaza. Dengan demikian, Haniyeh akan kembali memimpin Hamas untuk empat tahun ke depan.
Haniyeh telah mengendalikan kegiatan politiknya dalam sejumlah konfrontasi bersenjata dengan Israel, termasuk konflik 11 hari pada bulan Mei lalu yang menewaskan lebih dari 250 orang di Gaza dan 13 orang di Israel.
Pria yang selama dua tahun terakhir banyak menghabiskan waktunya di Turki dan Qatar ini sebelumnya dikenal sebagai tangan kanan pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yasin sebelum ulama itu dibunuh pada tahun 2004.
Haniyeh membawa Hamas ke dalam peta politik Palestina pada 2006 silam. Saat itu, Hamas menjadi kejutan setelah berhasil menjadi pemenng dalam pemilihan parlemen Palestina mengalahkan faksi Fatah yang mengalami perpecahan di bawah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.
Haniyeh menjadi perdana menteri tak lama setelah kemenangan pada Januari 2006 hanya saja Hamas yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Israel dan Uni Eropa dikucilkan oleh masyarakat internasional.
Pada tahun 2007 silam, Hamas berhasil merebut Gaza dari Otoritas Palestina yang didominasi Fatah, yang memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel. Sejak itu pula Israel menerapkan blokade terhadap wilayah Gaza dengan alasan ancaman keamanan dari Hamas.