Sragen, Gatra.com-Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo (SYL) mengecek kesiapan petani memenuhi pangan domestik, sebelum memutuskan ekspor beras ke luar negeri. Menurut SYL, peluang ekspor beras terbuka di wilayah Asia.
Hal itu diungkapkan Mentan di sela kunjungan kerja di Rice milling Unit (RMU) Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (30/7).
"Saya ingin memastikan betul ketersediaan pangan nasional cukup. Maka perlu validasi ke lapangan. Kabupaten Sragen menjadi salah satu lumbung padi yang diandalkan. Kita berharap stok pangan terkendali," katanya kepada wartawan.
Surplus beras di Sragen berpotensi menopang kebutuhan ekspor yang sedang dijajaki pemerintah. Oleh karena itu, Kementan meminta Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk mempersiapkan infrastruktur daerah maupun pusat guna meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
"Presiden meminta kita kalau memang berasnya cukup, maka ke depan harus dipersiapkan juga beras untuk ekspor. Jadi hari ini kita ingin membangun komitmen bersama Bupati Sragen (Untung Yuni Sukowati) bahwa kita akan memfasilitasi ekspor," katanya.
Lebih lanjut, Mentan menyebut, Presiden mengintruksikan, ekspor tidak harus menggandeng pengusaha besar.
Siapa saja yang bisa mendukung ekspor, harus difasilitasi dan dibantu, termasuk pengusaha di Toyogo Sragen tersebut.
Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menambahkan, sejauh ini jajaran Kementan terus bergerak memantau kondisi ril perberasan nasional di lapangan. Salah satunya melihat produksi beras poles di RMU Kabupaten Sragen yang mencapai 50 ton setiap hari.
"Kementan akan mendukung terus usaha seperti ini karena bisa menyerap gabah milik petani dengan harga yang mencapai HPP," katanya.