Home Gaya Hidup Bermain dan Eksplorasi, Minimalisir Pemahaman Pertolongan Luka

Bermain dan Eksplorasi, Minimalisir Pemahaman Pertolongan Luka

Jakarta, Gatra.com- Masa pandemi memberikan kesempatan kepada orangtua untuk bisa terlibat lebih aktif dalam kegiatan eksplorasi anak yang penting bagi tumbuh kembangnya. Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A mengatakan, orangtua perlu tahu bahwa anak membutuhkan kebebasan dalam bermain dan bereksplorasi karena aktivitas tersebut dapat menstimulasi kreativitas dan kemampuan motorik anak.

"Selain memberikan kebebasan, sebagai pelindung bagi anak-anaknya, orangtua juga perlu memastikan keamanan lingkungan tempat anak bermain serta memiliki pemahaman yang baik mengenai luka," ungkapnya dalam kererangan tertulisnya, Sabtu (31/7).

Menurut dr Mesty, masih banyak orangtua yang belum tahu bahwa setiap jenis luka membutuhkan perawatan yang berbeda. "Perawatan luka yang tidak tepat dapat meningkatkan resiko infeksi berlanjut, bahkan trauma yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dr Mesty memberikan contoh trauma yang mungkin dialami oleh anak yaitu memiliki rasa takut dan kekhawatiran yang lebih tinggi dibanding anak lain. Karena ia memiliki memori yang tidak menyenangkan saat terluka dulu. Karenanya penting bagi orangtua dan anak untuk mengenal jenis luka untuk mengetahui langkah perawatan seperti apa yang sebaiknya dilakukan.

Menurut World Health Organization (WHO), terjatuh merupakan salah satu kecelakaan yang paling sering dialami oleh anak-anak. Masa pandemi seperti saat ini membuat anak menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah.

Oleh karena itu, risiko terjadinya luka saat mereka di rumah pun menjadi semakin meningkat. Sementara itu, masih banyak orangtua di Indonesia yang belum memahami pentingnya memberikan penanganan luka yang tepat bagi anak.

Marketing Director Hansaplast, Dr. Christopher Vierhaus, mengatakan bahwa luka sekecil apapun dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. "Terutama bila tidak ditangani dengan baik karena beresiko menyebabkan infeksi berlanjut dan trauma pada anak," ungkapnya.

Jika tidak ditangani dengan baik, luka yang terjadi akibat terjatuh dapat menimbulkan infeksi. Bahkan menyebabkan trauma yang dapat menghambat anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

"Agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, selain kebebasan untuk bermain dan bereksplorasi, anak juga memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dari orangtua," pungkas Christopher.

Hansaplast menguatkan komitmennya dalam melindungi keluarga Indonesia dengan mempersembahkan program Anak Siaga Hansaplast yang bertujuan membantu orangtua dalam memberikan edukasi seputar luka kepada anak. Melalui program ini, Hansaplast mengadakan serangkaian story telling yang diadakan secara virtual selama dua hari, yaitu 29-30 Juli 2021.

Setelah belum lama ini menghadirkan Hansaplast Plester dengan Bacteria Shield yang merupakan generasi terbaru Plester perawatan luka di Indonesia. Inovasi ini dipersembahkan oleh Hansaplast sebagai pelopor Plester perawatan luka, demi memberikan perlindungan terbaik bagi seluruh keluarga Indonesia, sesuai dengan komitmen Hansaplast: Selalu Ada Melindungi Keluarga Anda. Seluruh rangkaian Plester Hansaplast yang dilengkapi dengan Bacteria Shield telah teruji klinis dapat menghalang kotoran dan bakteri, sehingga memberikan perlindungan optimum dan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan tanpa resiko komplikasi

"Memahami pentingnya bagi orangtua untuk mengetahui tata cara penanganan luka pada anak, selain menghadirkan teknologi Bacteria Shield, Hansaplast juga mengadakan program Anak Siaga Hansaplast yang mengemas edukasi mengenai luka dengan cara yang seru dan menyenangkan untuk diikuti bersama antara orangtua dan anak," ungkap  Christopher.

152