Tokyo, Gatra.com – Perenang Indonesia, Aflah Fadlan Prawira, harus mengakhiri perjalanannya di Olimpiade Tokyo 2020 tanpa perolehan medali. Ia gagal melaju ke final nomor 1.500 meter gaya bebas putra.
Aflah Fadlan Prawira merupakan satu-satunya wakil Indonesia di cabang olahraga renang putra Olimpiade Tokyo. Selain tampil di nomor 1.500 meter gaya bebas putra, dia pun turut mewakili Indonesia di nomor 400 meter gaya bebas putra. Pada nomor tersebut, ia juga gagal menembus babak final.
Tampil di heat pertama babak penyisihan yang berlangsung di Tokyo Aquatics Centre, Tokyo, Jumat malam (30/07), Aflah Fadlan harus bersaing dengan empat perenang dari negara lain, yakni Daniel Wiffen (Irlandia), Marcelo Acosta (El Savador), Theo Druenne (Monako), dan Marwan Elkamash (Mesir).
Sejatinya Fadlan sukses menempati posisi ketiga dengan catatan waktu 15 menit 29,94 detik, terpaut 22 detik di belakang sang peringkat pertama, Daniel Wiffen dari Irlandia. Hanya saja catatan waktu atlet asal Cirebon itu masih jauh di belakang para pesaingnya yang tampil pada heat II dan III.
Perenang Austria, Felix Auboeck, sukses menempati urutan pertama pada heat II dengan catatan waktu 14 menit 51,88 detik. Sementara itu, pada heat ketiga, perenang Jerman, Florian Wellbrock, sukses menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 14 menit 48,53 detik.
Usai seluruh heat selesai digelar, diperolehlah delapan perenang dengan catatan waktu terbaik yang berhak tampil di final nomor 1.500 meter gaya bebas putra.
Adapun delapan perenang yang lolos ke babak final:
1. Mykhailo Romanchuk (Ukraina) - 14 menit 45,99 detik
2. Finke Robert (Amerika Serikat) - 14 menit 47,20 detik
3. Florian Wellbrock (Jerman) - 14 menit 48,53 detik
4. Gregorio Paltrinieri (Italia) - 14 menit 49,17 detik
5. Jervis Daniel (Inggris) - 14 menit 50,22 detik
6. Serhii Frolov (Ukraina) - 14 menit 51,83
7. Felix Auboeck (Austria) - 14 menit 51,88 detik
8. Kirill Martynychev (Rusia/ROC) 14 menit 52,66 detik.
Meski harus pulang tanpa medali, Fadlan Prawira mengaku bersyukur lantaran telah berhasil menyelesaikan seluruh rangakaian pertandingan. Terlepas, catatan waktu yang ia torehkan masih belum memecahkan rekor renang nasional.
“Alhamdulillah, semua sudah beres dan saya telah memberikan kemampuan terbaik untuk Indonesia. Dari catatan waktu belum masuk rekor terbaik saya atau rekor nasional, tetapi catatan waktu ini yang terbaik sepanjang 2020," ungkap perenang berusia 23 tahun itu.
"Ini hasil yang cukup baik dari kacamata saya pribadi karena lebih baik dari waktu saat Olympic trial di Jakarta," katanya dilansir Olympics.
Aflah Fadlan pun mengaku tidak ingin penampilannya di Olimpiade Tokyo 2020 menjadi penampilan pertama dan terakhirnya di event empat tahunan tersebut. Hasil di Tokyo akan menjadi bahan evaluasi berharga untuknya dalam meningkatkan kualitas.
"Setelah ini, yang paling dekat adalah PON, yang akan jadi tolok ukur menuju SEA Games dan Asian Games 2022. Pada 2023 ada SEA Games lagi dan tahun 2024 Olimpiade Paris. Targetnya ingin berlanjut terus. Semoga saya bisa ikut lagi di Olimpiade, karena waktu tiga tahun tidak akan terasa," ungkapnya.