Slawi, Gatra.com- Belasan camat di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah kedapatan menggelar acara kumpul-kumpul sembari foto-foto dan berkaraoke tanpa masker di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Mereka dipastikan akan mendapat sanksi.
Pemberian sanksi tersebut dipastikan Bupati Tegal Umi Azizah saat dimintai tanggapan terkait tindakan para bawahannya itu. "Ada (sanksi). Sedang diproses," ujar Umi melalui pesan WhatsApp, Jumat (30/7).
Saat ditanya lebih lanjut jenis sanksi yang kemungkinan akan diberikan, Umi hanya menjawab singkat. "Yang pasti sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, belasan camat di Kabupaten Tegal kedapatan mengelar acara kumpul-kumpul tanpa menerapkan protokol kesehatan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Foto dan video acara itu sempat beredar di media sosial.
Berdasarkan foto dan video yang sudah terlajur beredar luas dalam beberapa hari terakhir sebelum dihapus, terlihat para camat yang mengenakkan pakaian dinas upacara lengkap berfoto bersama tanpa jaga jarak dan tidak memakai masker. Bahkan mereka juga tampak asyik berkaraoke tanpa mengenakkan masker.
Acara itu diketahui digelar pada Sabtu (24/7) di kantor Kecamatan Slawi. Tindakan para abdi negara itu sontak menuai sorotan masyarakat lantaran dilakukan di masa penerapan PPKM Darurat di Kabupaten Tegal.
Ketua Paguyuban Camat Kabupaten Tegal, Domiri mengakui adanya acara kumpul-kumpul para camat disertai foto-foto tanpa masker seperti terlihat dalam foto dan video yang beredar tersebut.
"Foto-foto itu dilakukan di kantor Kecamatan Slawi hari Sabtu (24/7). Jadi waktu itu kita habis rapat di Komisi I DPRD. Lalu kita pulang dan berkumpul di kantor Kecamatan Slawi untuk foto bersama," kata Domiri saat dihubungi, Kamis (29/7).
Menurut Domiri, foto-foto tersebut hanya untuk kenang-kenangan. Sebab, ada tiga orang camat yang akan purna tugas pada tahun ini. Mereka yakni Camat Pangkah, Jatinegara dan Kedungbanteng.
"Foto itu semata-mata hanya untuk kenang-kenangan saja. Tidak ada maksud lain, tidak ada acara pelepasan," ujarnya.
Domiri yang merupakan Camat Lebaksiu mengatakan, pihaknya bersama 17 camat lainnya sudah membuat dan menandatangani surat permohonan maaf kepada masyarakat menyusul viralnya foto dan video tersebut.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Bukannya kami mau mengabaikan protokol kesehatan, tapi kami memang jarang bisa bertemu, jadi kita sempatkan untuk bertemu dan foto bersama," ujarnya.
Domiri juga mengaku sudah menghadap Bupati Tegal Umi Azizah untuk meminta maaf. Menurut dia, seluruh camat sudah mendapat pembinaan dari bupati. "Sudah diberi pembinaan, tapi kami tidak tahu nanti, apakah ada pembinaan tertulis dari bupati atau tidak," ungkapnya.