Home Ekonomi Pelaku Wisata Kibarkan Bendera Putih karena PPKM, Ini Respon Bupati Tegal

Pelaku Wisata Kibarkan Bendera Putih karena PPKM, Ini Respon Bupati Tegal

Slawi, Gatra.com - Pelaku usaha di obyek wisata Guci Kabupaten Tegal, Jawa Tengah memasang bendera putih sebagai isyarat menyerah dengan kondisi sulit karena penutupan tempat wisata selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Bupati Tegal Umi Azizah berharap aspirasi mereka diperhatikan pemerintah pusat.

"PPKM sangat berdampak bagi para pelaku wisata. Mereka sangat berharap ada perhatian pemerintah serta ada kelonggaran untuk bisa beraktifitas," kata Umi saat dimintai tanggapan terkait pemasangan bendera putih yang dilakukan pelaku wisata di Guci, Jumat (30/7).

Umi mengatakan, Pemkab melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) sudah membantu para pelaku wisata di Guci terutama para pedagang selama mereka tidak bisa berjualan di masa PPKM, yakni dengan cara ikut memasarkan dagangan mereka.

"Kami melalui Kadisporapar dan jajarannya membantu memasarkan buah-buahan dan sayuran para PKL di sana, di samping memberikan bantuan sosial," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Tegal mulai menyerah setelah mencoba bertahan di tengah kondisi sulit karena penutupan tempat wisata selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Mereka mengibarkan bendera putih dan berharap tempat wisata bisa dibuka kembali.

Pengibaran bendera putih itu dilakukan para pelaku usaha pariwisata di obyek wisata Guci. Bendera putih antara lain terpasang di depan home stay yang banyak terdapat di obyek wisata andalan Pemkab Tegal itu.

Ketua Paguyuban Pondok Wisata Guci Sopan Sofiyanto mengatakan, pemasangan bendera putih dilakukan sebagai isyarat menyerah dengan keadaan karena adanya kebijakan penutupan tempat wisata selama PPKM.

"Obyek wisata Guci sudah ditutup selama dua bulan, bahkan sebelum ada PPKM. Jadi kami sudah menyerah dengan keadaan. Harapannya ada solusi dari pemerintah," kata Sopan, Rabu (28/7).

Menurut Sopan, pemasangan bendera putih sudah dilakukan sejak dua hari terakhir. Inisiatif pemasangan datang dari tiap warga yang mengandalkan penghasilan dari obyek wisata Guci.

"Tidak ada yang mengawali. Itu aspirasi dari masyarakat. Tidak hanya pemilik home stay, tapi juga pelaku usaha pariwisata lain di Guci, seperti pedagang," ujarnya.

Sopan mengatakan, terdapat sekitar 700 pelaku usaha di obyek wisata Guci. Sebanyak 95 persen sepenuhnya mengandalkan penghasilan dari wisatawan yang datang ke Guci. Praktis sejak Guci ditutup pada 8 Juni, mereka kehilangan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Sedangkan angsuran di bank tidak ada hari liburnya selama wisata ditutup. Kebutuhan pokok dan kebutuhan anak juga harus terpenuhi. Apalagi sekolah kan daring, perlu pulsa," tuturnya.


 

1165