Home Teknologi BPPT Dorong Kemandirian Alkes Lewat Inovasi DDR

BPPT Dorong Kemandirian Alkes Lewat Inovasi DDR

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza, mengatakan bahwa pihaknya tengah mengakselerasi kemandirian Alat Kesehatan (Alkes) melalui produk inovasi Direct DIgital Radiography (DDR) berbasis kecerdasan artifisial (AI). Nantinya, DDR tersebut dipercaya akan mendukung fitur data Digital Imaging Communication Medicine (DICOM) yang sangat penting dalam implementasi kesehatan 4.0.
 
DDR sendiri nantinya dapat difungsikan sebagai alat penentu status pasien. Dalam konteks pandmei COvid-19 misalnya, DDR tersebut bisa digunakan sebagai alat penentu status paparan virus pada pasien dalam mulai dari tingkatan ringan, sedang, ataupun tinggi. 
 
DDR ini merupakan salah satu dari Aksi INovasi teknologi alat kesehatan ayng dilakukan oleh Task Force Riset dan Inovasi Covid-19 (TFRIC-19) BPPT, kata Hammam dalam Webinar Kemandirian Alat Kesehatan Produk DDR, Kamis (29/7).
 
Hammam pun menyebut produk inovasi DDR telah dikawal oleh BPPT sejak tahapan paten di Universitas Gadjah Mada hingga dilakukan program pengembangan riset industri di dalam TFRIC-19. Produk ini pun, sambung Hammam, sudah melewati uji standar yang dilakukan oleh Bapeten, BPFK, dan Kementerian Kesehatan.
 
Saat ini pun uji kinerja dilakukan, dan sedang dalam proses mendapatkan surat izin edar. BPPT pun juga berkoordinasi dengan RSUD dr. Sardjito Yogyakarta untuk mendapatkan data pasoen melalui AI. Dengan begitu citra X-ray dan CT-Scan dapat terunggah dengan mudah, bebernya.
 
Hammam pun berharap, produk DDR ini nantinya bisa terhilirisasi sebagai salah satu produk alat kesehatan karya dalam negeri. Hal ini niscaya akan menumbuhkan semangat kemandirian bangsa, terhadap pemunculan produk inovasi dalam negeri.
 
Apalagi, Hammam mengakui Kedeputian Pengkajian Kebijakan Teknologi BPPT pun terus mengawal aktif pendampingan produk DDR tersebut melalui kajian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), Kajian Kesiapan dan Startegi Industri, Hingga mengkaji Kelayakan Bisnis dan Komersialisasi produk tersebut.
 
"Kita ingin menjadikan DDR ini sebagai Succes Story dari karya ide seorang inovator dalam negeri ayng mampu menghentakkan bukan hanya pasar domestik, tapi juga pasar global. Ini jadi momentum kita mengangkat inovasi Indonesia," pungkas Hammam.
122