Tepi Barat, Gatra.com - Seorang anak Palestina menjadi korban penembakan oleh tentara Israel di wilayah Tepi Barat. Mohammed al-Alami yang baru berusia dua belas tahun harus tewas di kota Beit Omar, setelah menerima tembakan yang tepat mengenai dada. Peristiwa itu terjadi saat ia sedang berpergian bersama ayahnya dengan menggunakan mobil.

Dikutip Al-Jazeera, Rabu (28/7), Mohammed al-Alami menjadi pemuda Palestina kedua yang tewas akibat tembakan Israel dalam beberapa hari terakhir.

Nasri Sabarneh, Wali Kota Beit Omar, mengatakan bahwa sang ayah sedang mengemudi dengan putra dan putrinya ketika Mohammed memintanya untuk berhenti di sebuah toko untuk membeli sesuatu.

Sang ayah memutar balik, kata Wali Kota, dan pasukan Israel di dekatnya mulai berteriak kepadanya untuk berhenti. Seorang tentara kemudian melepaskan tembakan ke arah kendaraan itu hingga akhirnya menembak mati anak itu di bagian dada. Sementara sang ayah dan putrinya tidak mengalami luka. Militer Israel sedang menyelidiki insiden itu dan belum memberikan pernyataan resminya.

Sebelumnya, pada hari Sabtu (24/07) seorang warga Palestina berusia 17 tahun juga tewas karena luka tembak yang dia terima sehari sebelumnya. Mohammed Munir al-Tamimi meregang nyawa di rumah sakit sehari setelah tindak kekerasan yang dia terima di desa Beita.

Sehari sebelum insiden tersebut, ratusan warga Palestina berkumpul pada Jumat sore di Beita untuk memprotes pemukiman kucing liar Eviatar, yang terletak di dekat Beita. Aksi tersebut telah rutin berlangsung dalam beberapa bulan terakhir. Di hari itu bentrokan pecah antara warga Palestina dan tentara Israel hingga mengakibatkan 320 warga Palestina terluka.

Diketahui, seluruh pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional.