Jambi, Gatra.com - Covid-19 kembali mengalami lonjakan di Provinsi Jambi. Menurut data dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Rabu (28/7), selama 24 jam terakhir mencapai 567 orang.
Dengan adanya penambahan, total keseluruhannya mencapai 19.194 orang. Ini menjadi rekor baru sejak Corona memasuki Jambi pada 23 Maret 2020.
Dari 567 orang positif Covid-19, yang berasal dari Kota Jambi 306 orang, Kabupaten Kerinci 66 orang, Kabupaten Merangin 54 orang.
Kabupaten Sarolangun 44 orang, Kabupaten Tebo 32 orang, Kabupaten Batanghari 29 orang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur 24 orang.
Kabupaten Muaro Jambi 10 orang, Kota Sungai Penuh satu orang, dan Tanjung Jabung Barat satu orang.
Jambi juga mencatat pasien sembuh dari Covid-29 sebanyak 251 orang, yang berasal dari Kabupaten Sarolangun 133 orang, Kota Jambi 81 orang, Kabupaten Batanghari 31 orang dan Kabupaten Tebo enam orang. Total dinyatakan sembuh berjumlah 14.035 orang
"Pasien yang masih menjalani proses perawatan sebanyak 4.772 orang. Terdapat juga penambahan dua pasien meninggal dunia yang berasal dari Kota Jambi satu orang dan Kota Sungai Penuh satu orang. Total angka kematian akibat Covid-19 di Provinsi Jambi menjadi 387 orang," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah.
Satgas mengingatkan warga agar selalu menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Wajib memakai masker, mencuci tangan setelah beraktivitas, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.
Terutama bagi lansia yang memiliki komorbid untuk lebih waspada penularan dengan tidak bepergian.
Kota Jambi satu-satunya daerah yang masuk zona merah. Delapan daerah dengan risiko penularan sedang atau zona oranye, yakni Tanjung Jabung Barat.
Lalu Merangin, Tebo, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Sungai Penuh, Bungo, dan Sarolangun. Tanjung Jabung Timur dan Kerinci berada di risiko penularan rendah atau zona kuning.
Diduga lonjakan tersebut menyusul menyebarnya virus Corona varian delta yang ternyata telah memasuki Jambi sejak awal tahun 2021.
Jumlahnya terpapar sebanyak tujuh orang. Dua orang terpapar AY1 atau delta plus dan lima orang terpapar AY3.
Hal tersebut diketahui berdasarkan penelitian dari 454 orang pasien Covid-19 yang dijadikan sampel oleh lembaga biologi molekuler Eijkman Jakarta. Penelitian ini dipimpin Profesor Amin Subandrio.
"Berdasarkan data pemeriksaan sejak bulan Januari sampai Mei, ada 7 orang. Hasilnya baru dikeluarkan sekarang," ujar Dirut RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Ferry Kusnadi, Rabu (28/7).