Slawi, Gatra.com - Pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mulai menyerah setelah mencoba bertahan di tengah kondisi sulit karena penutupan tempat wisata selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Mereka mengibarkan bendera putih dan berharap tempat wisata bisa dibuka kembali.
Pengibaran bendera putih itu dilakukan para pelaku usaha pariwisata di obyek wisata Guci. Bendera putih antara lain terpasang di depan home stay yang banyak terdapat di obyek wisata andalan Pemkab Tegal itu.
Ketua Paguyuban Pondok Wisata Guci Sopan Sofiyanto mengatakan, pemasangan bendera putih dilakukan sebagai isyarat menyerah dengan keadaan karena adanya kebijakan penutupan tempat wisata selama PPKM.
"Obyek wisata Guci sudah ditutup selama dua bulan, bahkan sebelum ada PPKM. Jadi kami sudah menyerah dengan keadaan. Harapannya ada solusi dari pemerintah," kata Sopan, Rabu (28/7).
Menurut Sopan, pemasangan bendera putih sudah dilakukan sejak dua hari terakhir. Inisiatif pemasangan datang dari tiap warga yang mengandalkan penghasilan dari obyek wisata Guci.
"Tidak ada yang mengawali. Itu aspirasi dari masyarakat. Tidak hanya pemilik home stay, tapi juga pelaku usaha pariwisata lain di Guci, seperti pedagang, penyewaan kuda, dan lainnya," ujarnya.
Sopan mengatakan, terdapat sekitar 700 pelaku usaha di obyek wisata Guci. Sebanyak 95 persen sepenuhnya mengandalkan penghasilan dari wisatawan yang datang ke Guci. Praktis sejak Guci ditutup pada 8 Juni, mereka kehilangan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sedangkan angsuran di bank tidak ada hari liburnya selama wisata ditutup. Kebutuhan pokok dan kebutuhan anak juga harus terpenuhi. Apalagi sekolah kan daring, perlu pulsa," tuturnya.
Sopan menyebut selama Guci ditutup, pelaku usaha kecil di Guci yang tak memiliki sumber penghasilan lain mencoba bertahan dengan berbagai cara, di antaranya menjual sepeda motor dan menggadaikan sertifikat berharga yang dimiliki. "Harapannya Guci dibuka kembali, tapi cara-caranya kami bingung, harus seperti apa. Dengan pengibaran bendera putih harapannya ada solusi," ujarnya.
Menurut Sopan, sejak pandemi melanda, pelaku usaha di Guci sudah mematuhi ketentuan pemerintah terkait protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sehingga pelaku usaha sudah siap jika pemerintah membuka kembali tempat wisata dengan protokol kesehatan ketat.
"Sejak satu tahun lalu pelaku usaha sudah menuruti protokol kesehatan. Cuma ada PPKM kita tidak bisa apa-apa. Pasrah dengan keadaan," katanya.