Jakarta, Gatra.com - Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh besar terhadap industri kosmetik. Setidaknya sejak diwajibkannya penggunaan masker saat bepergian dan lebih banyaknya waktu orang-orang dihabiskan di dalam rumah, penggunaan prodak kosmetik mulai mengalami pergeseran.
Saat ini konsumen lebih memilih membeli dan menggunakan produk skincare dibanding dengan makeup dekoratif.
Direktur Utama PT Martina Berto, (MBTO) Bryan Tilaar mengonfirmasi penurunan penjualan produk kecantikan selama pandemi Covid-19. Menurutnya, permintaan produk kosmetik ikut tertekan seiring kebijakan protokol kesehatan dari pemerintah.
“Kalau dia bermasker otomatis kita tidak bisa berharap di lipstik, dan cuma bisa berharap kosmetik ke atas.”. ungkap Bryan dalam Indonesia Industry Outlook 2nd Semester 2021, Jakarta, Rabu (28/07).
Bryan mengungkapkan bahwa saat ini orang-orang mengenakan masker wajah dan tidak memprioritaskan penggunaan kosmetik utama. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh tingginya aktivitas work from home (WFH).
Seperti diketahui, mata dan bibir menjadi fokus dalam makeup dekoratif, hanya saja sejak memasuki masa pandemi dan dengan kewajiban untuk selalu menggunakan masker, riasan mata menjadi lebih penting dibandingkan riasan bibir.
Dampaknya produk seperti skincare, perawatan rambut dan perawatan kulit lebih laris dibanding lipstik dan kosmetik utama wajah. “Sekarang yang lebih diminati adalah kecantikan dasar seperti perawatan kulit, perawatan muka” ungkap Bryan.
Sementara itu, hasil studi Inventure-Alvara menunjukkan sebanyak 61,7 persen lebih mementingkan riasan mata dibandingkan riasan bibir.
Pada temuan lainnya menyebutkan bahwa sebanyak 78,2 persen responden menjadi lebih sering membeli produk skincare dibanding makeup dekoratif selama WFH. Selain itu 54,9 persen rutin menggunakan skincare untuk Kesehatan kulit wajah dan tubuh serta menjaga penampilan.