Jakarta, Gatra.com- Kepala Staff Angkatan Udara Fadjar Prasetyo meminta maaf terkait tindakan kekerasan yang melibatkan 2 Anggota Polisi Militer di Merauke pada Senin (26/07). Adapun korbannya merupakan seorang pria penyandang disabilitas.
Dalam video yang disiarkan akun Twitter TNI Angkatan Udara pada Selasa (27/07), Fadjar selaku Kepala Staff meminta maaf kepada masyarakat Papua, Kota Merauke dan terkhusus korban. “Terkhusus lagi kepada korban dan keluarganya,” ucap Fadjar dalam video yang disiarkan pada Selasa (27/07).
Fadjar berujar bahwa kejadian ini merupakan kesalahan dari 2 anggotanya. Menurutnya tidak ada niatan apapun termasuk perintah kedinasan. Fadjar juga menyebutkan bahwa anggotanya akan dievaluasi. “Juga akan menindak secara tegas terhadap pelaku yang berbuat kesalahan,” ujar Fadjar.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Indan Gilang Buldansyah menyebutkan bahwa kedua pelaku sudah tahan. Mereka merupakan anggota Polisi Militer (Pomau) Lanud Merauke. “Saat ini sudah ditahan,” ucap Indan melalui pesan singkat pada Rabu (28/07).
Menurut Indan, kedua pelaku berada dalam pengawasan Komandan Lanud J.A Dimara, Merauke. ia juga berujar bahwa Pomau Lanud Merauke sedang melakukan penyelidikan. Indan juga menyebutkan bahwa TNI AU akan mengevaluasi dan memberikan sanksi. “Dan tidak segan-segan memberi sanksi sesuai tingkat kesalahannya,”ujar Indan.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, seorang pria penyandang disabilitas bersitegang dengan pria lain. Tak lama, kedua pelaku mendatangi pria penyandang disabilitas tersebut kemudian memegangi tangannya. “Kenapa? Kau mabuk kau?” ucap salah seorang anggota TNI AU tersebut.
Salah satu pelaku kemudian menjatuhkan pria disabilitas tersebut ke terotoar jalan. Tangan korban dalam keadaan dipegang serta salah satu dari mereka menginjak kepala pria penyandang disabilitas tersebut.