Home Kesehatan Pelaksanaan PPKM Level 4, Kapolda NTT: Hindari Arogansi dan Kekerasan

Pelaksanaan PPKM Level 4, Kapolda NTT: Hindari Arogansi dan Kekerasan

Kupang,Gatra.com – Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol. Drs. Lotharia Latif, memimpin rapat kesiapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 untuk Kabupaten Sikka, Sumba Timur, dan Kota Kupang.

Diberlakukannya PPKM level 4 untuk tiga wilayah ini karena kasus Covid-19 terus meningkat dan membuat keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah di atas standar WHO, yakni 60%.

“Persentase penyebaran Covid-19 di tiga daerah ini melebihi standar WHO sehingga diterapkan PPKM Level 4. Ini menjadi keprihatinan dan tantangan untuk kita berupaya agar kasus Covid-19 jangan bertambah lagi. Harus menurunkan dengan menerapkan protokol Covid-19 secara ketat. Cukup tiga daerah ini yang menerapkan PPKM Level 4. 19 Kabupaten lainnya diharapkan jangan,” kata Lotharia Latif.

Lebih lanjut Irjen Lotharia menegaskan agar Satgas Covid-19 di tiga wilayah ini menyiapkan langkah-langkah yang betul disertai informasi akurat yang bisa diterima dan dipahami masyarakat. Ini karena dalam pelaksanaan akan ada penyekatan-penyekatan nanti sehingga petugas diminta harus sopan dan humanis.

“Pelaksanaan penyekatan di jalan jangan arogan. Hadapi masyarakat dengan sikap yang sopan dan humanis. Ini karena ada fakta beberapa contoh PPKM level IV ini terjadi arogansi yang akhirnya malah kontra produktif. Saya minta di NTT tidak boleh terjadi hal seperti ini ,” kata Lotharia.

Dalam pelaksanaan PPKM Level 4, ujar Irjen Lotharia, harus dilakukan koordinasi wilayah dengan Kabupaten tetangga. "Harus melihat, memperhatikan situasi dan kondisi di lapangan. Bila ada hal-hal yang sifatnya darurat, emergency bisa ditolerir ,” katanya.

Kepada anggota Satgas Covid-19, Irjen Lotharia kembali menegaskan agar tetap mengawasi masyarakat supaya melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

"Terus lakukan imbauan dan pengawasan tentang pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19. Hindari dan cegah perilaku-perilaku arogan dan kekerasan di lapangan ,” katanya, Senin (26/7).

141