Seoul, Gatra.com - Campuran vaksin AstraZeneca pertama bersama suntikan vaksin Pfizer COVID-19, dapat meningkatkan antibodi penetralisir sebanyak enam kali, dibandingkan dengan dua dosis AstraZeneca.
Hasil ini diketahui dari penelitian di Korea Selatan.
Dikutip Reuters, Senin (26/7), hasil penelitian ini melibatkan 499 pekerja medis - 100 menerima dosis campuran, 200 mengambil dua dosis suntikan Pfizer/BioNTech dan sisanya mendapatkan dua suntikan AstraZeneca.
Dai hasil itu, semua menunjukkan antibodi penetralisir, yang mencegah virus memasuki sel dan bereplikasi, dan hasil dari campuran vaksin yang menunjukkan jumlah antibodi penetralisir yang serupa ditemukan dari kelompok penerima dua suntikan Pfizer.
Sebuah penelitian di Inggris bulan lalu juga menunjukkan hasil yang serupa - suntikan AstraZeneca yang diikuti oleh Pfizer menghasilkan respons sel T terbaik, dan respons antibodi yang lebih tinggi daripada Pfizer yang diikuti oleh AstraZeneca.
Data tersebut memberikan dukungan lebih lanjut terhadap keputusan beberapa negara untuk menawarkan alternatif AstraZeneca sebagai suntikan kedua, setelah vaksin dikaitkan dengan pembekuan darah yang langka.
“Studi Korea Selatan juga menganalisis aktivitas penetralan terhadap varian utama yang menjadi perhatian,” kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).
Tak satu pun dari kelompok menunjukkan aktivitas penetralan berkurang terhadap varian Alpha, pertama kali diidentifikasi di Inggris, meski titer netralisasi menurun 2,5-6 kali lipat terhadap Beta, Gamma dan Delta, yang pertama kali masing-masing terdeteksi di Afrika Selatan, Brasil dan India.