Home Kesehatan Mahasiswa UMP Diterjunkan Dampingi Pasien Isoman di Banyumas

Mahasiswa UMP Diterjunkan Dampingi Pasien Isoman di Banyumas

Banyumas, Gatra.com – Seratusan lebih Relawan Covid Banyumas (RCB) dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah diterjunkan untuk mendampingi pasien Covid-19, terutama yang menjalani isolasi mandiri.

Ketua KKN Sultan Dzikrillah Akbar mengatakan, tercatat ada 137 mahasiswa sebagai sukarelawan untuk membantu percepatan penanganan COVID-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Mahasiswa ini akan diperbantukan di 16 titik antara lain di rumah karantina serta 10 Puskesmas kota dan sekitarnya.

Rumah Karantina Pondok Selamet, Baturaden merupakan salah satu titik penempatan mahasiswa relawan. Sebanyak 24 mahasiswa UMP melaksanakan kegiatan relawan di lokasi ini dengan koordinator lapangan, Teteg Waluyo.

Selama KKN, mahasiswa bertugas untuk mendampingi pasien dan melakukan sejumlah pengecekan aktivitas. Termasuk pula kegiatan untuk meningkatkan imunitas tubuh.

“Mahasiswa relawan dalam menjalankan kegiatan RCB, ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan rutin dan menyiapkan beberapa program kerja,” katanya, Senin (26/7).

Dosen pembimbing lapangan KKN RCB Ns. Endiyono, mengatakan, kegiatan rutin yang dilaksanakan di rumah karantina ini yakni cek kesehatan, senam pagi, menulis SOAP atau rekam medis, mencatat obat masuk-keluar, penerimaan pasien dan evaluasi kepulangan pasien.

“Untuk program kerja yang dilaksanakan di antaranya, edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), edukasi cuci tangan yang baik dan benar, edukasi tata cara batuk dan bersin yang baik dan benar, serta pembuatan video akhir dan press release,” jelas Endiyono.

Menurutnya, hingga 24 Juli 2021 lalu, jumlah pasien yang terdapat di rumah karantina ini sebanyak 29 orang, dengan jumlah terpantau maksimal 40 pasien. Mayoritas pasien adalah wanita berusia 40 tahun ke atas dengan gejala ringan.

Ada pula sejumlah pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta atau komorbid. Khusus pasien komorbid pemantauan lebih ketat dan rutin.

“Ada juga beberapa pasien yang termasuk kedalam kategori pasien dalam pengawasan karena memiliki penyakit komorbid sehingga dilakukan pemantauan secara rutin dengan berkunjung ke ruangan pasien tersebut untuk melakukan cek kesehatan dan mencatat perkembangan kesehatannya,” katanya.

1204