Purwokerto, Gatra.com – Forum Anak Banyumas (Fanmas) bersama Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlingngan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas meluncurkan buku antologi "Sejuta Cerita Anak Banyumas di Masa Pandemi".
Peluncuran buku dilakukan oleh Bupati Achmad Husein bersamaan acara peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2021, secara virtual dari Purwokerto Smart Room Graha Satria Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (23/7).
Buku itu memuat 20 judul cerita terseleksi dari 56 karya yang dikirimkan oleh anak-anak yang didampingi Fanmas. Adapun kisah terbaik berjudul "Ayahku Itu Pejuang" yang ditulis oleh siswa MA Miftahul Huda Rawalo, Ida Lailatin.
Ida mengaku sangat senang dengan penghargaan tersebut. Sebab, karya itu dipersembahkan bagi ayahnya yang merupakan seorang tenaga kesehatan.
"Saya bercerita sosok ayahnya sebagai seorang tenaga kesehatan yang tidak kenal lelah membantu pasien ditengah pandemi ini," katanya.
Ayahnya, tutur Ida, terlihat lebih sibuk mengurus pasien di rumah sakit. Bahkan, saat kasus Covid-19 sedang melonjak, terkadang ia rela meninggalkan keluarga demi kesembuhan pasien.
Selain Ida, dua siswa lain juga mendapatkan penghargaan. Ziyadatul Husna dari Kecamatan Rawalo meraih penghargaan Cerita Terinovatif dan Qanita Rafa Santoso dari SMP Al-Irsyad Purwokerto meraih Cerita Terinspiratif.
Ketua Fanmas, Muhammad Aditya Ibnu mengatakan, cetakan pertama "Sejuta Cerita Anak Banyumas" berisi 20 judul cerita. Buku ini baru dicetak sebanyak 76 eksemplar disesuaikan dengan angka peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, pada Agustus mendatang.
"Buku ini berisikan 20 cerita anak tentang 'aku dimasa pandemi', yang menurut kami terbaik dari 56 anak yang sudah mengirimkan ceritanya. Sebagai apresiasi terhadap anak-anak di Banyumas yang memiliki cerita hebat di masa pandemi dengan cerita yang bermacam-macam, kami kumpulkan dan menjadi buku," jelasnya.
Adit optimistis, buku ini akan menjadi cerita kehebatan anak-anak di Banyumas dalam melawan pandemi pada masa yang akan datang. Rencananya, buku itu akan cetak ulang dikemudian hari.
Sementara itu, Bupati Banyumas, Achmad Husein mengapresiasi peluncuran buku ini. Dia mengatakan cerita yang disampaikan oleh anak-anak sangat bervarisasi. Ada yang mengeluh, ada yang biasa-biasa saja namun juga ada anak yang termotivasi.
Dia juga mengajak kepada anak-anak Banyumas untuk terus belajar, bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungan dan masyarakat.
"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa memberi manfaat untuk orang lain. Meski ditengah pandemi jangan terlalu banyak bermain HP. Bukan berarti tidak boleh, tapi hanya sebentar saja. Silahkan adakan kegiatan yang dapat membuat badan menjadi bergerak. Karena masa pandemi bisa disekitar rumah saja, kalau sudah selesai nanti pilihlah permainan yang ada interaksi langsung dengan teman lain," katanya.
Husein berpesan kepada anak-anak kreatif ini agar menjadi duta perubahan perilaku yang berani mengingatkan apabila ada anggota keluarga maupun orang lain yang mengabaikan protokol kesehatan.