Sragen, Gatra.com- Stok untuk 11 obat pasien Covid-19 mengalami kekosongan. Tim sidak dari Intelkam Kejari Sragen, Jawa Tengah mendapati informasi itu usai sidak di Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT Elang Perkasa Madani di wilayah Masaran, Sragen.
Kasi Intelkam Kejari Sragen, Dibto Brahmono mengatakan obat-obatan tersebut di daftar Kemenkes yang direkomendasi untuk terapi pasien Covid-19. Sidak tersebut instruksi dari dari Jaksa Agung agar penegak hukum di daerah juga mencermati ketersediaan obat dan harga eceran tertinggi (HET). Obat-obatan tersebut sama penting dengan ketersediaan oksigen medis. "Obat-obatan itu sesuai rekomendasi Kemenkes. Ternyata terjadi kekosongan di distributor," katanya kepada wartawan, Kamis (22/7).
Saat ditanya penyebab kekosongan barang, Dibto mengatakan PBF selaku sub distributor menerima kiriman dari distributor induk. Sedangkan saat ini, kirimannya terbatas. Akhirnya, PBF hanya melayani permintaan rumah sakit. Sedangkan permintaan dari pasar umum dikesampingkan.
Sementara untuk HET, Dibto menyebut tidak ada temuan 11 jenis obat itu yang dijual melampaui harga tertinggi eceran. Obat-obat itu sejauh ini hanya dijual oleh Kimia Farma dengan harga sudah sesuai HET. "Kemarin langsung kita laporkan ke Jaksa Agung. Ini rutin kita lakukan hampir tiap hari. Kita akan tanya selama ada kelangkaan. Karena instruksi Jaksa Agung agar stok obat dan oksigen selalu dipantau agar jangan sampai terjadi kelangkaan," tandasnya.
Adapun 11 obat penawar Covid-19 sesuai rekomendasi Kemenkes yang dicek antara lain:
1. Favipiravir 200 Mg Tablet
2. Remdesivir 100 Mg Injeksi
3. Oseltamivir 75 Mg Kapsul
4. Intravenous Imuglobulin 5% 50 ml Infus
5. Intravenous Imuglobulin 10% 25 ml Infus
6. Intravenous Imuglobulin 10% 50 ml Infus
7. Invermectin 12 Mg
8. Tocilizumab 400 mg/ 20 ml Infus
9. Tocilizumab 80 mg/ 4 ml Infus
10. Azithromycin 500 Mg Tablet : kosong / Obat sejenis Zitrolic harga Rp. 5000,-/14.000,- tergantung merk
11. Azithromycin 500 Mg Infus.