Purworejo, Gatra.com- Menghadapi lonjakkan kasus positif Covid-19, Pemerintah Kabupaten Purworejo memanfaatkan GOR Sarwo Edhie Wibowo sebagai lokasi isolasi mandiri (isoman) terpusat. Sebanyak 50 velbed (tempat tidur lipat) disiapkan di lokasi tersebut, untuk menampung warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Jumlah tersebut bisa saja ditambah sesuai kebutuhan, mengingat kapasitasnya mencapai 200 velbed. Keputusan tersebut diambil berdasar pertimbangan, jika isoman di rumah, terkendala kondisi rumah yang tak layak untuk isoman.
"Selama ini pelaksanaan isoman di rumah masing-masing banyak terkendala kondisi rumah yang kurang mendukung. Misalnya tidak tersedia kamar dan kamar mandi yang terpisah, sehingga masih bercampur dengan anggota keluarga yang tidak terpapar," jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purworejo, Said Romadhon, Jumat (23/7).
Oleh karena itu, lanjut Sekda, Pemkab menyiapkan GOR Sarwo Edhie Wibowo sebagai lokasi isoman terpusat bagi warga terkonfirmasi positif Covid-19, yang tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri di rumah. Selain kondisi rumah yang tidak mendukung, ada syarat klinis yang harus dipenuhi untuk bisa melakukan isoman di GOR. Antara lain usia kurang dari 45 tahun, tanpa gejala atau bergejala ringan, serta tidak memiliki komorbid (penyakit penyerta).
“Syarat tersebut disesuaikan dengan fasilitas yang serba darurat, yang tentunya berbeda dengan di rumah sakit. Sehingga tidak memungkinkan untuk warga yang sudah sepuh, bergejala berat atau memiliki komorbid,” jelas Said.
Menurutnya, mereka yang menjalani isoman akan mendapatkan fasilitas dasar seperti kamar mandi, air bersih, penerangan serta vitamin dan obat-obatan penunjang. Tak hanya itu, setiap warga yang isolasi diberikan makan tiga kali sehari serta makanan kudapan. Mereka juga akan didampingi oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan serta petugas lainnya seperti dari Dinsos, BPBD, TNI/Polri.
"Selain GOR, Pemkab juga akan menyiapkan sejumlah lokasi lain untuk isoman terpusat. Seperti Gedung Kesenian WR Soepratman, Ganesha Convention Hall dan Gedung Diklat Kutoarjo," tambahnya.
Selain lokasi isoman terpusat tingkat kabupaten, lokasi isoman terpusat juga disiapkan di tingkat kecamatan dan desa. Sampai saat ini tercatat sudah ada 2.358 tempat tidur yang tersedia, baik yang dipersiapkan oleh pemerintah kecamatan maupun pemerintah desa.
Sementara itu, Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purworejo, AKBP Rizal Marito menegaskan agar masyarakat yang sakit dipisahkan dengan yang sehat. "Jangan memaksa isoman di rumah jika rumahnya tidak representatif. Karena sangat rawan dan berpotensi vesar menularkan pada anggota keluarga yang lain," kata Marito saat ditemui di Mapolres, Jumat (23/7).
Ia sudah komunikasi dengan Bupati Agus Bastian dan Dandim 0708 Letkol Inf Lukman Hakim untuk menyiapkan temoat isolasi terpusat. "Kita ini punya banyak.program ada Kampung Siaga Candi, KampungbPPKM, Jogo Tonggo. Saat ini sudah ada tempat isolasi terpusat di tiap desa," kata Marito.
Kapolres juga menhimbau agar warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan tidak bisa isoman, agar mengikuti isolasi terpusat. "Yang pasti kalau bergjala berat harus dirawat, harus dipisah dari yang sehat. Jangan memaksakan di rumah jika rumah tidak representatif. Syarat isoman kan semua harus dipisah mulai dari kamar, kamar mandi hingga peralatan makan harus dipisah dari yang sakit. Jangan pikirkan diri sendiri, pikirkan juga orang lain yang sehat agar kita tak menulari," pungkas Marito.