Karanganyar, Gatra.com- Kunjungan Bupati Karanganyar Juliyatmono ke warga terpapar Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) berlangsung secara acak. Ia akan mengulangi kunjungan ke rumah mereka dengan agenda swab antigen. "Pada tiga hari ke depan, kita akan ke sana lagi. Melakukan swab antigen. Hasilnya bagaimana. Toh hasilnya enggak lama keluar setelah diuji spesimen. Untuk mengukur seberapa efektif kehadiran kami mampu mensugesti mereka. Ini penting bagi percepatan kesembuhan," kata Juliyatmono kepada wartawan usai mengunjungi warga isoman di sejumlah lokasi di Karaganyar, Kamis (22/7).
Di hari kedua kunjungan secara acak di wilayah Tasikmadu, ia membagikan masing-masing warga isoman berupa dua kaleng susu steril Bearbrand, jamu instan dan puding labu. Di tiap rumah yang dikunjunginya, ia menanyakan terlebih dahulu jumlah anggota keluarga yang terpapar.
"Tiap orang dua kaleng susu, satu toples jamu bagas waras dan satu puding labu. Ini bukan obat Covid-19. Hanya suplemen. Kandungannya herbal. Menjaga imun tubuh tetap bagus. Diharapkan, kedatangan kami ke rumah mereka menyuntikkan semangat untuk sembuh. Itu yang penting. Kita beritahu akan datang beberapa hari lagi. Mereka akan bersemangat sembuh," katanya.
Bupati Juliyatmono mengagendakan kunjungan ke rumah warga isoman setiap hari selama berlangsung perpanjangan PPKM darurat Jawa-bali sampai 25 Juli 2021. Hingga Rabu (21/7) Dinas Kesehatan karanganyar mencatat 1.189 warga terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri. Sedangkan 366 dirawat di rumah sakit. Angka kasus aktif harian 1.555. Tren penularan Covid-19 terus mengalami penurunan, bahkan jumlah kesembuhan dengan yang terjangkit nyaris seimbang.
Sementara itu di Sragen, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta warga isoman Covid-19 segera melapor ke bidan apabila merasakan kondisinya memburuk. "Sekarang masih banyak yang kucing-kucingan. Ada yang sudah positif Covid-19 tapi enggak mau lapor. Kalau sudah parah bary nyari RS. Padahal penuh. Lalu teriak-teriak pemerintah enggak perhatian," katanya.
Yuni, sapaan akrabnya, mengatakan pendataan warga terpapar penting untuk menekan angka fatalitas. Sebab dengan deteksi dini, bakal lebih mudah dilakukan penanganan sehingga mereduksi potensi kematian.