Pekalongan, Gatra.com - Sebanyak 422 narapidana (napi) di Rumah Tahanan (Rutan) Lodji dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan, Jawa Tengah mengikuti vaksinasi Covid-19, Kamis (22/7). Penyuntikan vaksin dosis pertama itu diharapkan bisa mencegah klaster Covid-19.
Para warga binaan pemasyarakatan yang disuntik vaksin tersebut terdiri dari 216 orang di Lapas Klas IIA dan 206 orang di Rutan Lodji. Penyuntikan vaksin dilakukan petugas Dinas Kesehatan bekerja sama dengan pihak lapas dan rutan serta TNI-Polri.
“Vaksinasi di Lapas Kelas IIA Pekalongan pada hari ini diikuti oleh seluruh warga binaan kami sejumlah 239 orang, namun 23 orang di antaranya terkonfirmasi positif dan masih menjalani isolasi di satu blok khusus sehingga belum diikutsertakan dalam vaksinasi," ujar Kalapas Kelas IIA Pekalongan, Agus Heryanto.
Agus mengatakan, selain warga binaan, sebelumnya vaksinasi juga sudah dilakukan terhadap seluruh pegawai lapas yang berjumlah 93 orang. "Seluruh pegawai sudah disuntik vaksin baik untuk dosis pertama maupun dosis kedua," ujarnya.
Kepala Rutan Lodji, Anggit Yongki Setiawan berharap vaksinasi yang menyasar seluruh warga binaan bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah bertambahnya kasus Covid-19 di Kota Pekalongan khususnya di lingkungan pemasyarakatan.
“Untuk warga binaan pemasyarakatan yang positif Covid-19 dan harus isoman, Alhamdulillah di sini tidak ada," ujar Anggit.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengatakan, vaksinasi di lingkungan lapas untuk mendukung upaya percepatan vaksinasi di Kota Pekalongan.
Selain itu, vaksinasi ini sangat penting karena warga binaan di lapas maupun rutan merupakan salah satu komunitas masyarakat yang cukup berpotensi terpapar dan menjadi klaster penularan Covid-19.
"Kalau ada satu orang saja yang terpapar bisa langsung menjadi sebuah klaster. Upaya pencegahan melalui vaksinasi ini juga penting, di samping upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh pihak pemasyarakatan sendiri. Jika ada tanda-tanda orang yang bergejala dan sebagainya sudah dilakukan antisipasi baik melalui tes rapid antigen maupun penyediaan ruang khusus isolasi," ujarnya.