Jakarta, Gatra.com – TNI AL mengerahkan dua pesawat patroli maritim, yakni CN 235-220 MPA dengan nomor lambung P-8305 dan Cassa MPA P-8203 untuk Search and Rescue (SAR)17 kapal dan ABK-nya yang hilang di perairan Pontianak, Kalimatan Barat (Kalbar) akibat cuaca buruk.
Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I), Laksda TNI Abdul Rasyid, dalam keterangan tertulis, Senin (19/7), mengatakan, kehadiran pesawat udara TNI AL ini memperkuat unsur SAR Gabungan.
Menurutnya, kedua pesawat ini merupakan jenis pesawat yang memiliki kemampuan dalam pengintaian maritim. "TNI AL telah mengerahkan 2 pesawat udara CN235 P-8305 dan Cassa MPA P-8203," ujarnya.
Pesawat udara TNI AL CN 235-220 MPA dengan nomor lambung P-8305 berada di bawah kendali Guspurla Koarmada I Operasi Siaga Segara-21 tersebut kembali melaksanakan Patroli Udara Maritim dalam misi Search and Rescue 17 kapal dan ABK-nya.
Pesawat udara P-8305 dengan Captain Pilot Lettu Laut (P) Aditya Mulyarajasa akan melaksanakan pencarian melalui udara pada ketinggian jelajah 3.000 kaki atau sekitar 900 mdpl.
Pencarian mennggunakan metode “paralel mode” pada enam titik koordinat yang telah ditentukan pada area pencarian seluas 825 Nautical Mile (NM) persegi di perairan sebelah barat Kalbar sekitar 80 NM dari Lanud Supadio Pontianak.
Abdul Rasyid mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah mengerahkan 2 pesawat udara, 2 Kapal perang KRI Kerambit-627 dan KRI Clurit-641, 2 Kapal Patroli Angkatan Laut Kal Lemukutan dan Kal Sambas serta tim SAR Lantamal XII Pontianak.
KRI Usman Harun-359 yang sebelumnya terlibat dalam SAR Gabungan tersebut selanjutnya digantikan KRI Clurit-641. KRI Usman Harun-359 selanjutnya akan meneruskan kembali operasi dalam Patroli Kedaulatan di perairan perbatasan.
"Segala potensi yang dimiliki TNI AL, baik personel maupun alutsista akan dikerahkan untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR. Hal ini merupakan salah satu implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono kepada jajarannya," kata Pangkoarmada I.
Hari kelima pencarian, Tim Gabungan SAR berhasil menemukan satu buah kapal nelayan, KM Hyden 188, yang dilaporkan hilang. Kapal tersebut ditemukan dalam posisi terbalik selanjutnya ditarik untuk diadakan penyelaman guna meyakinkan kemungkinan adanya korban yang terperangkap di dalam badan kapal.
Hingga pencarian hari kelima kemarin, Minggu (18/7), dari data yang dihimpun SAR Gabungan, 80 orang dinyatakan selamat dari 138 ABK dari 17 kapal yang mengalami musibah. Sebanyak 15 ditemukan dalam keadaan meninggal, dan 43 orang masih dalam pencarian.
Unsur SAR TNI AL yang tergabung Dalam Operasi SAR Gabungan Pencarian dan Pennyelamatan 17 Kapal yang mengalami musibah pada Senin kembali melaksanakan pencarian pada sektor udara dan laut yang telah direncanakan.