Arafah, Gatra.com- Hari Arafah, hari di mana para jamaah haji berkumpul untuk berdoa dan bertaqarrub kepada Allah. Meskipun budaya mereka berbeda dan bahasa mereka beragam, mereka sama-sama mendengarkan khotbah yang sama, khotbah hari Arafah, 19/07. Sebagai bentuk kesungguhan dari Kerajaan Arab Saudi dalam rangka menyampaikan khotbah kepada kaum muslimin di seantero penjuru dunia.
Khotbah yang berlangsung selama 28 menit itu diikuti 85 juta lebih. Sebagai bagian dari proyek Pelayan Dua Tanah Suci untuk terjemahan khotbah al-Haramain dan khotbah Hari Arafah, maka Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan bangga mempersembahkan siaran langsung khotbah Hari Arafah dengan diterjemahkan ke sepuluh bahasa. Termasuk bahasa Melayu.
Khotbah disampaikan Fadhilatu Syaikh Dr. Bandar bin Abdul Aziz Balilah -hafizhahullah. Khotbah berisi tentang Islam memerintahkan berbuat ihsan kepada orang yang lemah, fakir miskin. Islam juga memerintahkan berbuat ihsan pada karyawan. "Bersikap lemah lembut pada mereka," katanya.
Islam mengajarkan berbuat ihsan kepada pimpinan negara selama tidak berbuat kejahatan. Islam juga mengajarkan untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi. "Aksi terorisme adalah salah satu bentuk perbuatan kerusakan di muka bumi," katanya.
Berbuat ihsan itu meliputi kepada seluruh makhluk. Diantara kelompok ihsan itu berdakwah di jalan Allah. "Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab kecuali dengan baik," katanya.
"Jika kamuberbuat baik, maka kamu telah berbuat baik bagi dirimu sendiri. Allah beserta dengan orang yang berbuat baik," katanya. Bagi orang-orang yang berbuat baik aan dibalas dengan surga, dan tambahannya adalah nikmat bisa melihat Allah. "Tidak ada balasan untuk kebaikan kecuali kebaikan pula," katanya.
Juga menyinggung soal wabah dan penyelenggaraan haji yang menerapkan protokol kesehatan untuk menyelamatkan jiwa.