Kendal, Gatra.com - Sehari menjelang hari raya Iduladha atau hari raya kurban, pedagang tusuk sate dan arang di Pasar Kendal Jawa Tengah, sepi pembeli dibanding dengan tahun lalu. Stok arang dan tusuk sate terlihat masih melimpah di depan lapak para pedagang.
Siti Wartiyah salah seorang pedagang peralatan sate mengaku penjualan tusuk sate dan arang yang digelar di lapaknya sampai saat ini masih sepi pembeli. Antusias masyarakat untuk membeli arang dan tusuk sate berkurang dibanding tahun lalu. "Dari 100 bungkus lebih arang yang saya stok, sampai saat ini baru terjual 30 bungkus. Berbeda dengan tahun lalu yang sempat kehabisan stok menjelang lebaran kurban," terang Wartiyah, Senin (19/7).
Tak hanya itu, lanjut Warriyah, stok untuk tusuk sate dan tempat pembakar sate juga belum seberapa jumlahnya yang terjual. Stoknya juga masih banyak yang menumpuk di lapaknya.
Dikatakan, saat ini harga arang maupun tusuk sate mengalami kenaikan dikisaran Rp 500 hingga Rp 1.000. Harga arang yang sebelumnya Rp 2.500 per bungkus naik menjadi Rp 3000 perbungkus. Sedangkan harga tempat pembakaran sate yang semula Rp 12.500 kini naik menjadi Rp 13.500. "Untuk harga tusuk sate kini menjadi Rp 8000 isi 200 biji, yang isi 50 biji hanya Rp 2.500," ujarnya.
Sementara, untuk harga bumbu-bumbu atau bahan-bahan pendukung sate seperti tomat, selada, cabai rawit dan bawang merah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Harga tomat yang sebelumnya Rp 15.000 perkilogram kini naik mencapai Rp 22.000. Harga bawang merah yang sebelumnya Rp 29.000 kini naik Rp 35.000. Selada yang semula Rp 13.000 menjadi 20.000 perkilogram. Cabai rawit yang semula Rp 39.000 menjadi Rp 46.000.
Kenaikan harga bahan-bahan pelengkap sate ini sudah berlangsung selama sepekan. Pasokan terhadap sejumlah komoditi yang berangsur naik masih tetap sama. Penyebab kenaikan harga diduga karena daya beli masyarakat tinggi menjelang hari raya kurban. Untuk komoditas lain sampai saat ini masih sama dan belum mengalami kenaikan harga.