Home Kesehatan Dongkrak Capaian Vaksinasi, Pemkot Tegal Kerahkan Mahasiswa

Dongkrak Capaian Vaksinasi, Pemkot Tegal Kerahkan Mahasiswa

Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah menggandeng perguruan tinggi untuk mendongkrak capaian vaksinasi Covid-19. Alumni dan mahasiswa dari tujuh perguruan tinggi akan dikerahkan dalam kegiatan vaksinasi.

Ketujuh perguruan tinggi itu yakni Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal, Politeknik Muhammadiyah Kota Tegal, Politeknik Kementerian Kesehatan Semarang, Universitas Muhadi Setiabudi Brebes, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Tegal dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Brebes.

Kerjasama antara pemkot dengan tujuh perguruan tinggi ini ditandai dengan penandatanganan MoU, Jum'at (16/7).

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, kerjasama dengan perguruan tinggi kesehatan dibutuhkan untuk mendukung percepatan vaksinasi. Sebab jumlah tenaga medis dan paramedis di Kota Tegal terbatas.

"Tujuh perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi ilmu kesehatan kita minta agar bisa menerjunkan para alumni dan mahasiswa semester akhir untuk membantu pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat,” kata Dedy Yon.

Menurut Dedy Yon, dengan menggandeng tujuh perguruan tinggi, pemkot akan segera merealisasikan 1.000 Gerai Vaksinasi untuk menambah jumlah tempat vaksinasi sehingga capaian vaksinasi bisa secepatnya mencapai target. Penambahan tempat vaksinasi baru itu antara lain di kantor-kantor Polsek, Koramil, GOR Wisanggeni, dan sekolah-sekolah.

"Sebelumnya kami sudah menyedikan tempat vasinasi di di tiap-tiap kantor kelurahan, serta menambah jam operasinya hingga jam 18.00 WIB," kata dia.

Selain itu, agar masyarakat mau divaksin, pemkot juga memberlakukan wajib vaksin bagi warga yang akan mengurus administrasi di kelurahan, kecamatan, Polsek dan Polres. Wajib vaksin juga diberlakukan bagi yang akan berkunjung ke mal, pasar, BUMN, BUMD, dan perbankan. "Harus ada upaya paksa agar masyarakat memiliki kesadaran untuk divaksin," ujar Dedy Yon.

Dedy Yon mengatakan, pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat melalui kebijakan PPKM Darurat untu menekan penyebaran Covid-19 akan lebih maksimal jika dibarengi dengan penguatan imunitas masyarakat melalui vaksinasi. "Sementara pelaksanaan vaksinasi tidak akan berjalan maksimal jika tidak ada langkah-langkah percepatan," tandasnya.

Dedy Yon berharap masyarakat bisa memahami dan mamatuhi kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat selama masa PPKM Darurat demi mengakhiri pandemi Covid-19.

"Pembatasan-pembatasan kegiatan masyarakat harus terus dijalankan, demi kebaikan bersama. Tentu tidak ada satupun dari kita yang menginginkan hal ini terjadi, tetapi apa boleh buat, jika kegiatan masyarakat tidak dibatasi sama sekali, maka persebaran virus akan terus berlangsung dan korban akan terus bertambah," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, dari target total 213.046 orang yang harus divaksin, jumlah yang sudah divaksin hingga 16 Juli sebanyak 63.942 orang atau 30,01 persen untuk dosis satu dan 31.607 orang atau 14.84 persen untuk dosis dua.

Ada pun sasaran yang divaksin tersebut meliputi ?tenaga kesehatan, lansia, petugas pelayanan publik, masyarakat rentan dan umum, serta remaja. "Capaian vaksinasi yang sudah 100 persen baru tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Lainnya masih di bawah 50 persen," ujar Prima, Sabtu (17/7)

1058