Solo, Gatra.com– Sejak pertama kali ditemukan kasus positif Covid-19 di kota Solo, banyak Aparatur Sipil Negara yang terpapar virus ini. Namun sayangnya para ASN ini tidak mengikuti aturan Pemkot Solo terkait dengan isolasi terpusat. Pasalnya mayoritas ASN merupakan warga luar kota Solo.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani, Jumat (16/7). Sejak awal pandemi hingga sekarang, sudah ada ratusan ASN yang terpapar virus ini. ”Kalau dari awal ya sudah ratusan. Tapi kalau kasus aktif sekarang ya ada. Dua puluh ya lebih,” kata Ahyani.

Virus ini juga menyerang hampir semua unsur di Pemkot Solo, mulai dari kepala dinas hingga tenaga honorer, termasuk para eselon 2,3, staf hingga TKPK. ”Ya semuanya, tapi kami berusaha agar semua tetap berjalan. Termasuk layanan tidak terganggu,” ucapnya.

"Sayangnya para ASN ini tidak semua mengikuti aturan Pemkot Solo terkait dengan isolasi terpusat. Pasalnya mereka mayoritas merupakan warga luar Solo, sehingga tidak bisa diwajibkan untuk isolasi terpusat. ”Kalau dari luar Solo kan memang tidak wajib isolasi terpusat,” ucapnya.

Disinggung terkait penyebarannya, Ahyani menegaskan jika kebanyakan ASN terpapar dari luar kantor. Pasalnya para ASN ini juga masih beraktivitas di luar pekerjaannya. ”Ya ada yang jagongan (hajatan), sambatan (kerja bakti), layatan (takziah), bahkan kerumunan di pasar atau tempat lain,” ucapnya.

Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengakui hal ini. Banyak tenaga kesehatan yang menjadi stafnya yang terpapar. Baru-baru ini saja ada dua Puskesmas yang ditutup akibat banyak nakes yang terpapar dan sebagian lainnya menjadi kontak tracing.

”Kalau di Puskesmas ini kan pelayanan untuk masyarakat. Jadi mereka ini sangat rawan terpapar, apalagi Puskesmas ini ruang lingkupnya kecil, jadi interaksi satu dengan yang lain tidak bisa dihindari,” katanya.