Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menyebut, potensi pasar bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) saat ini masih cukup besar. "Oleh karena itu kami dalam hal ini sharing bagaimana akses pasar itu bisa diberikan atau diinformasikan kepada para pelaku IKM," katanya dalam acara talkshow secara virtual pada Jumat (16/7).
Ia menjelaskan, saat ini pasar yang menjanjikan adalah pasar APBN, APBD, maupun BUMN. Berdasarkan data Nota Keuangan APBN 2021, belanja barang pemerintah di tahun ini, mencapai Rp362,5 triliun. Sedangkan untuk belanja modal, mencapai Rp246,8 triliun. Jika ditotal, potensi pasar APBN yang dapat dimasuki produk dalam negeri mencapai Rp609,3 triliun.
"LKPP sudah membangun yang namanya toko daring dan juga katalog elektronik. Karena ini sangat penting sekali mengingat memang pasar itu adalah pasar yang menjanjikan," jelasnya.
Gati menambahkan, Kementerian BUMN juga telah membuat program Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM). Program ini khusus diperuntukkan bagi produk-produk IKM melalui platform digital.
"Jadi kalau kita lihat kerjasama dari pada K/L dalam meningkatkan pasar dari pada produk-produk IKM, itu memang benar-benar dan sangat urgent untuk dilakukan," kata Gati.
Selain itu, peluang pasar ekspor juga masih terbuka sangat lebar bagi produk-produk Indonesia. Pasalnya, Kemenperin juga telah bekerjasama dengan berbagai e-commerce global untuk bisa mendorong ekspor produk-produk dalam negeri.
"Tentu saja kami juga berikan pelatihan-pelatihan akses pemasaran. Selain itu juga kami memberikan fasilitasi promosi baik itu berupa online maupun offline," ujarnya.