
Pekalongan, Gatra.com – Penjualan hewan kurban di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, pada jelang Iduladha tahun ini terpantau menurun. Meski demikian, harga mengalami kenaikan.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Sri Haryati, mengatakan, penjualan sapi dan kambing untuk kurban pada Iduladha tahun ini tergolong menurun.
Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebulan sebelum Iduladha, pembeli sudah banyak yang memesan kambing dan sapi untuk hewan kurban.
"Untuk tahun 2021 ini karena masih adanya pandemi, jadi ada penurunan jumlah stok kambing dan permintaan pembeli. Tidak seramai tahun-tahun sebelumnya,” kata Sri, Kamis (15/7).
Menurutnya, hal itu diketahui setelah tim pemantauan harga dan barang beredar yang terdiri dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa), Dinas Kesehatan, dan Dindagkop-UKM mendatangi sejumlah sentra penjualan kambing dan sapi, antara lain di Jalan Ki Mangunsarkoro, Jalan Jawa, Kauman, Pesindon Gang 3 , Clumprit, Kebulen, Poncol, dan Jalan Jlamprang.
"Berdasarkan laporan dari penjual hewan kurban, pada tahun 2021 ini rata-rata laku 40 ekor kambing saja," katanya.
Sedangkan untuk harga, Sri menyebut ada kenaikan dibandingkan tahun lalu. Kenaikan harga ini dipengaruhi dari naiknya harga yang dipatok dari peternak-peternak yang memasok hewan kurban.
Menjelang Iduladha tahun ini, harga kambing berkisar Rp2,2 juta hingga Rp3,5 juta per ekor. Sedangkan pada tahun lalu, harga kambing berkisar Rp2,5 juta sampai Rp3 juta per ekor.
Adapun harga sapi dipatok mulai dari Rp16 juta hingga Rp60 juta per ekor. Harga ini naik sekitar Rp1 juta tergantung ukuran atau bobotnya.
"Ada kenaikan dari peternak di mana penjual mengambil hewan kurban. Penjual rata-rata mengambilnya dari peternak Sukoharjo," ujar Sri.
Lebih lanjut Sri memastikan, ketersediaan hewan kurban di Kota Pekalongan pada Iduladha tahun ini masih mencukupi kebutuhan. "Jika ada permintaan banyak, penjual mengambil kembali dari peternak Sukoharjo,” tandasnya.