Solo, Gatra.com – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengungkap Asrama Haji Donohudan akan digunakan sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19. Hal ini diungkap Gibran saat dia menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat positif Covid-19.
Gibran mengungkap dirinya baru saja mengikuti rapat koordinasi dengan beberapa menteri, seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muljono.
Rapat ini termasuk membahas rencana Donohudan menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19. ”Tadi pagi saya rapat dengan Pak Luhut, Pak Menkes, dan Pak Menteri PUPR membahas hal ini. Ini jadi salah satu kabar baik,” kata Gibran saat wawancara daring, Rabu (14/7).
Selama ini Asrama Haji Donohudan digunakan untuk tempat isolasi terpusat bagi warga Solo Raya yang bergejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG). Saat ada lonjakan kasus di Kudus, sebagian penderita Covid-19 juga dirawat di Donohudan.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kota Solo, Ahyani, menambahkan, saat ini sebagian warga Solo menjalani isolasi di Donohudan. Dari data Pemkot Solo, ada 460 orang warga dirawat di sana.
Ia menjelaskan rencana pembuatan RS darurat tersebut masih dalam proses survei. ”Ya bisa saja, apalagi BOR (keterisian tempat tidur RS) kita sudah mendekati 100 persen,” kata Ahyani.
Namun Ahyani memperkirakan Donohudan tidak akan difungsikan sebagai RS rujukan pasien Covid-19. Pasalnya, menurut dia, untuk membuat rumah sakit rujukan, kelengkapan alat harus diutamakan. ”Ini yang jadi pertimbangan. Ya mungkin nanti untuk mereka yang bergejala ringan saja yang dirawat di sana,” katanya.