Home Internasional Guna Lindungi Bisnis, Warga Afrika Selatan Persenjatai Diri

Guna Lindungi Bisnis, Warga Afrika Selatan Persenjatai Diri

Jakarta, Gatra.com- Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan pada hari Rabu, (14/7) bahwa ia mungkin akan memerintahkan lebih banyak lagi pasukan ke jalan-jalan saat tentara dan polisi berjuang untuk memadamkan penjarahan serta kekerasan selama berhari-hari. Sementara, beberapa warga telah mempersenjatai diri untuk melindungi properti dan bisnis mereka dari amukan.

Kantor berita Reuters melaporkan pada Rabu, (14/7) yakni lebih dari 70 orang tewas dalam kerusuhan itu, yang terburuk di Afrika Selatan selama bertahun-tahun. Selain itu, ratusan bisnis telah hancur serta persediaan makanan dan bahan bakar semakin menipis.

Untuk diketahui, kerusuhan tersebut dipicu oleh pemenjaraan eks Presiden Jacob Zuma pada minggu lalu. Kemudian kerusuhan juga telah meluas hingga menjadi pesta pora penjarahan dan curahan kemarahan atas kesulitan serta ketidaksetaraan yang bertahan di Afrika Selatan, 27 tahun setelah berakhirnya dari apartheid.

Kemudian tampak pusat perbelanjaan dan gudang telah digeledah atau dibakar di beberapa kota, sebagian besar di rumah Zuma di Provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan. Adapun terutama di kota pelabuhan Durban di Samudra Hindia, pusat keuangan dan ekonomi Johannesburg serta sekitar Provinsi Gauteng.

Akan tetapi, tentara telah dikerahkan untuk membantu polisi yang jumlahnya lebih banyak guna mengatasi kerusuhan. Pasukan keamanan mengatakan, mereka telah menangkap lebih dari 1.200 orang, tetapi pemerintah malah menahan diri untuk tidak memberlakukan keadaan darurat.

Di samping itu, Ramaphosa bertemu dengan para pemimpin partai politik pada hari Rabu, (14/7) untuk membahas cara mengatasi kerusuhan. "Presiden Ramaphosa menyambut baik proposal yang dibuat oleh para pemimpin politik dan mengatakan perluasan penyebaran Angkatan Pertahanan Nasional Afrika Selatan sedang ditangani," kata sebuah pernyataan pemerintah.

Kekerasan tampaknya telah mereda di beberapa daerah pada hari Rabu, (14/7) namun di tempat lain, terjadi pembakaran dan penjarahan baru. Menurut rekaman TV Reuters, terlihat warga bersenjatakan senjata, banyak dari minoritas kulit putih Afrika Selatan dan memblokir jalan-jalan untuk mencegah penjarahan lebih lanjut. Seorang pria berteriak pada sekelompok orang yang berkumpul di sudut jalan, "Pulanglah dan lindungi rumahmu".

317