Home Internasional Lebih dari 10 Ribu Jenis Tumbuhan dan Hewan di Amazon Terancam Punah

Lebih dari 10 Ribu Jenis Tumbuhan dan Hewan di Amazon Terancam Punah

Jakarta, Gatra.com- Lebih dari 10.000 spesies tumbuhan dan hewan berada pada risiko kepunahan yang tinggi karena perusakan di hutan hujan Amazon, Brasil. Di antaranya 35% telah ditebang atau terdegradasi, menurut rancangan laporan ilmiah penting yang diterbitkan pada hari Rabu, (14/7).

Diproduksi oleh Science Panel for the Amazon (SPA), laporan ini menyatukan penelitian tentang hutan hujan terbesar di dunia dari 200 ilmuwan dari seluruh dunia. Ini merupakan penilaian paling rinci mengenai keadaan hutan hingga saat ini dan keduanya memperjelas peran penting yang dimainkan Amazon dalam iklim global serta risiko besar yang dihadapinya, sebagaimana dilansir dari kantor berita Reuters pada Rabu, (14/7).

"Memotong deforestasi dan degradasi hutan menjadi nol dalam waktu kurang dari satu dekade sangat penting," kata laporan itu, juga menyerukan restorasi besar-besaran daerah yang telah hancur.

Hutan hujan adalah benteng penting melawan perubahan iklim, baik untuk karbon yang diserapnya maupun apa yang disimpannya. Menurut laporan itu, tanah dan vegetasi Amazon menyimpan sekitar 200 miliar ton karbon, lebih dari lima kali emisi CO2 tahunan seluruh dunia.

Lebih jauh lagi, perusakan berkelanjutan yang disebabkan oleh campur tangan manusia di Amazon menempatkan lebih dari 8.000 tanaman endemik dan 2.300 hewan dalam risiko tinggi kepunahan, tambah laporan itu.

Profesor Universitas Brasilia, Mercedes Bustamante, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh SPA, bahwa ilmu pengetahuan menunjukkan manusia telah menghadapi risiko yang berpotensi tidak dapat diubah dan bencana akibat berbagai krisis, termasuk perubahan iklim dan penurunan keanekaragaman hayati. "Ada peluang yang sempit untuk mengubah lintasan ini," kata Bustamante.

"Nasib Amazon adalah inti dari solusi krisis global," imbuhnya. Di Brasil, deforestasi sudah melonjak sejak Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro menjabat pada 2019. Di mana, mencapai level tertinggi 12 tahun yang lalu serta menarik kecaman internasional dari pemerintah asing dan publik.

Bolsonaro telah menyerukan penambangan dan pertanian di kawasan lindung Amazon dan melemahkan lembaga penegak lingkungan, yang menurut para ahli lingkungan serta ilmuwan telah secara langsung mengakibatkan meningkatnya kerusakan.

Tetangganya, Kolombia, seminggu yang lalu melaporkan bahwa deforestasi naik 8% pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya dan menjadi 171.685 hektar. Dengan hampir 64% dari kerusakannya terjadi di wilayah Amazon negara itu.

Menurut laporan tersebut, dari ukuran aslinya, 18% dari lembah Amazon telah ditebangi serta sebagian besar untuk pertanian dan kayu ilegal. 17% lainnya telah terdegradasi. Penghancuran tersebut dapat mengancam kemampuan hutan hujan untuk berfungsi sebagai penyerap karbon, dengan hasil yang berpotensi merusak bagi perubahan iklim global.

Sementara itu, sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada hari Rabu, (14/7) menunjukkan bahwa beberapa bagian Amazon mengeluarkan lebih banyak karbon daripada yang mereka serap, berdasarkan pengukuran karbon dioksida dan karbon monoksida yang diambil dari atas hutan hujan antara tahun 2010 dan 2018.

Penulis utama Luciana Gatti, seorang ilmuwan di lembaga penelitian luar angkasa Inpe Brasil, mengungkapkan adanya peningkatan emisi karbon di Amazon tenggara. Di mana deforestasi terjadi sangat parah, bukan hanya akibat kebakaran dan perusakan langsung, tetapi juga karena meningkatnya kematian pohon akibat kekeringan parah dan suhu yang lebih tinggi menjadi lebih umum.

528