Slawi, Gatra.com – Sebanyak 3.132 warga di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang terdampak kebijakan PPKM Darurat bakal menerima bantuan sosial (bansos). Para penerima bantuan termasuk warga yang menjalani isolasi mandiri.
Pendistribusian bansos pangan tersebut secara simbolis diluncurkan di Gudang Bulog Procot, Kecamatan Slawi, Rabu (14/7), oleh Bupati Tegal Umi Azizah.
“Mudah-mudahan, bantuan ini bermanfaat, bisa sedikit meringankan beban pengeluaran rumah tangga pedagang kali lima dan pekerja yang terdampak langsung PPKM darurat, termasuk pedagang yang selama ini menggantungkan usahanya dari kunjungan wisatawan,” katanya.
Umi mengatakan, bansos tersebut merupakan pelaksanaan program jaring pengaman sosial. Bansos yang diberikan berupa beras kualitas premium sebanyak 20 kilogram untuk tiap penerima.
"Sebanyak 1.983 paket beras diberikan kepada pedagang kecil dan pekerja terdampak langsung PPKM darurat. Sisanya, 1.149 paket beras diberikan pada keluarga yang sedang menjalankan isolasi mandiri," ujar Umi.
Selain dari APBD Kabupaten Tegal, Umi menyebut bantuan di masa PPKM Darurat juga akan disalurkan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Terdapat juga bantuan dari CSR dan Baznaz.
Pemerintah pusat akan memberikan tambahan bantuan beras kualitas medium sebanyak 10 kilogram per keluarga untuk 69.974 KPM penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan 20.418 KPM penerima bansos tunai di Kabupaten Tegal. Bantuan tambahan ini hanya diberikan sekali dan direncanakan terdistribusi pasca-Lebaran Iduladha nanti.
Kemudian bantuan sembako kepada 132.075 KPM di Kabupaten Tegal. Sasaran penerima bantuan ini adalah keluarga yang telah terdapat pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Pemerintah pusat akan juga memperpanjang program bantuan sosial tunai (BST) selama dua bulan, yaitu Juli dan Agustus yang diperuntukkan bagi 20.418 KPM di Kabupaten Tegal dengan besaran bantuan Rp300 ribu per keluarga per bulan.
“Penerima bansos sembako dan BST dari pemerintah pusat adalah keluarga yang sudah terdata di DTKS Kementerian Sosial,” jelas Umi.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jateng telah menyiapkan Program Kartu Jateng Sejahtera dengan komponen bantuan tunai sebesar Rp250 ribu per keluarga yang akan ditransfer ke 1.210 KPM di Kabupaten Tegal.
"Seluruh data penerima bansos dari pemerintah pusat maupun daerah telah melalui proses sinkronisasi untuk menghindari penerimaan bantuan ganda," ucap Umi.
Umi menambahkan, keluarga miskin terdampak pandemi Covid-19 yang belum mendapat bantuan tengah disiapkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Desa.
“Pemerintah pusat telah mengarahkan prioritas belanja Dana Desa tahun anggaran 2021 ini untuk BLT dengan besaran bantuan Rp300 ribu untuk masing-masing KPM,” ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal, Nurhayati, menjelaskan, penerima bansos meliputi pedagang kecil di objek wisata dan tempat-tempat publik, juru parkir, pekerja seni serta keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
“Jumlah keseluruhan pedagang penerima bansos beras Pemkab Tegal ada 1.751 orang. Sedangkan yang untuk juru parkir dan pekerja seni sebanyak 232 orang,” ujarnya.
Nurhayati menargetkan distribusi bansos pangan beras ke titik bagi di tingkat kecamatan akan rampung pada Sabtu (17/7), termasuk 1.149 paket untuk keluarga yang sedang isolasi mandiri.
"Penyaluran bantuan akan kami atur supaya tidak menimbulkan kerumunan. Dari Dinas Sosial, bantuan akan langsung diserahkan ke tiap-tiap kecamatan untuk selanjutnya didistribusikan ke desa-desa. Nantinya, ketua RT dan ketua RW akan langsung mengantarkan bantuan dari balai desa ke rumah-rumah penerima manfaat," ujarnya.