Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan, Teknologi (Mendikbduristek) Nadiem Anwar Makarim, memastikan bagi mahasiswa yang ingin terjun langsung dan terlibat dalam proyek riset secara full-time akan diganjar dengan layaknya mengikuti perkuliahan 4-5 Mata kuliah.
Hal ini diinstruksikan Nadiem dengan tujuan meningkatnya keinginan mahasiswa dan perguruan tinggi untuk melakukan riset dan penelitian. Dengan begitu, akan lahir banyak inovasi-inovasi dari anak bangsa yang juga diharapkan akan bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Kita akan memberikan 20 SKS bagi anak-anak mahasiwa yang mau terlibat dalam proyek riset yang fulltime. Jadi, dia mau riset 1 semester atau 1 tahun Pun, itu dia akan mendapatkan SKS seolah-olah dia mengambil 4-5 mata kuliah," kata Nadiem dalam Kegiatan Webinar Akademi Edukreator 2021, Rabu (14/7).
Selain itu, Nadiem juga menyebut bahwa pihaknya akan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai mitra untuk pelaksanaan riset maupun penelitian di lembaga pendidikan nantinya, khususnya di Perguruan Tinggi. Apalagi komponen riset dan teknologi yang di dalam Kemendikbudristek yakni Para Perguruan Tinggi pun selama ini sudah fokus menjalin kerjasama dengan BRIN selaku lembaga riset nasional.
"Sehingga, mahasiswa bisa melakukan riset full time di lapangan. Jadi ini kebijakan yang cukup revolusioner di penelitian," jelasnya.
Sebelumnya, Nadiem juga pernah mengatakan bahwa rencana kolaborasi Kemendikbudristek dan BRIN bertujuan agar bisa mengakselerasi karya dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, melalui penelitian dan program Kampus Merdeka. "Kami akan berkolaborasi dengan BRIN. Kemitraan dengan BRIN dilakukan guna mendorong insan perguruan tinggi untuk terlibat dalam penelitian yang dilakukan oleh BRIN," tandasnya.