Cilacap, Gatra.com – Meski terjadi pandemi Covid-19, ekspor produk sektor pertanian Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah tahun 2020 tetap mencapai 1.000 ton dan 175 ribu meter kubik. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santosa mengatakan berbagai komoditas potensial yang sudah diekspor dari Banyumas dan sekitarnya di antaranya sarang burung walet, gula merah, kemiri dan kayu olahan.
Terbaru, Pemkab Banyumas menarget bisa mengekspor durian khas Banyumas, yakni durian Kromo, atau yang lebih populer disebut durian Bawor. Untuk tahap awal, Pemkab Banyumas menarget bisa mengekspor sebanyak 5.000 kilogram durian.
“Saat ini kita mempersiapkan mengingat banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Kita targetkan ekspor 5 ton durian pada musim panen mendatang,” katanya, saat mengikuti audiensi Stasiun Karantina Pertanian Cilacap dengan Bupati Banyumas, Selasa (13/7).
Karena itu, Pemkab Banyumas berkoordinasi dengan Stasiun Karantina Pertanian Cilacap. Saat ini, Pemkab Banyumas tengah melakukan prosedur persiapan ekspor durian.
“Kami sudah melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan Stasiun Karantina Pertanian Cilacap dengan pelatihan dan workshop, hingga saat ini telah melakukan registrasi kebun durian untuk persiapan melakukan ekspor,” katanya, dalam keterangannya.
Pada selasa (13/7), Stasiun Karantina Pertanian Cilacap melakukan audiensi dengan Bupati Banyumas Selasa (13/7) di Ruang Joko Kahiman. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan ekspor produk pertanian mengingat banyak produk pertanian asal Banyumas, Cilacap dan sekitarnya yang berpotensi ekspor.
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Cilacap Dwi Astuti Yuniasih mengatakan pihaknya terus melakukan peningkatan sinergisitas dengan seluruh entitas baik unsur pemerintah daerah maupun pelaku usaha.
Stasiun Karantina Pertanian Cilacap juga telah melakukan kesepakatan dengan lima kepala dinas di Kabupaten Banyumas adanya tim terpadu peningkatan ekspor komoditas pertanian. Tim tersebut akan melibatkan beberapa sumber daya manusia yang berkompeten sesuai bidangnya.
Dwi memaparkan data lalu lintas komoditas pertanian pada sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya yang menunjukkan tren positif. Dia juga siap mendukung upaya menyejahterakan petani, salah satunya mendorong ekspor ini dengan memberikan bimbingan teknis sanitari dan fitosanitari, dukungan dan akses informasi ekspor seluas-luasnya.
“Stasiun Karantina Pertanian Cilacap ingin mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian yang ada di Kabupaten Banyumas. Karena potensi pertanian di Banyumas yang memiliki potensi ekspor cukup banyak antara lain durian kromo yang khas Banyumas, ada apukat, ada vanila, ada porang, ada kapulaga itu cukup untuk dipasarkan di luar negeri. Jadi kami saat ini kami meminta dukungan Bapak Bupati untuk mendorong peningkatan ekspor hasil pertanian dari Kabupaten Banyumas,” kata Dwi.