Home Kesehatan Beredar Kabar GeNose Tak Dipakai Lagi, Begini yang Sebenarnya

Beredar Kabar GeNose Tak Dipakai Lagi, Begini yang Sebenarnya

Jakarta, Gatra.com- Ihwal adanya isu yang beredar di berbagai media dan di luar dengan banyak sekali narasi yang mengatakan GeNose sudah tidak dipakai lagi dan sebagainya, Peneliti dan Pencipta GeNose dr. Dian K. Nurputra meluruskan bahwa GeNose masih dipakai. 

"Yang saat ini tidak dipakai sementara itu adalah di transportasi karena surat edarannya [berbunyi seperti itu]. Tapi yang di rumah sakit, di pondok pesantren, di perusahaan masih dipakai semua sampai sekarang," terangnya, dalam diskusi daring tentang "Fakta di Balik GeNose yang Penggunaannya Dihentikan Sementara", yang disiarkan langsung melalui Instagram resmi @detikcom pada Senin siang, (12/7).

Dian menyebut, jika penelitian untuk alat kesehatan atau alkes baru itu mempunyai 3 tahap. Pertama adalah tahap konsep. "Konsepnya udah betul, udah pasti atau belum, alhamdulillah sudah. Itu yang sekarang paper-nya sedang kami tulis, harusnya bisa terbit minggu ini tapi karena saya keok, mundur lagi dikit," ujarnya.

Yang kedua, lanjut Dian, tahap uji klinis. Uji klinis ini menentukan apakah alat ini benar-benar bisa digunakan atau tidak, jika bisa, maka uji edar akan keluar.  "Nah, kemarin ada perbaikan-perbaikan di situ, alhamdulillah bisa perbaikan, viewer itu bisa mengatakan bisa semua, oke kita jalan," tuturnya.

Lebih Lanjut Dian menerangkan bahwasanya pada tahap ketiga itu tidak langsung dilepas. Di mana saat suatu alat kesehatan telah dipasarkan secara luas, namun sama sekali tidak dilepas begitu saja dan tetap harus diawasi. "Ada namanya penelitian tahap ketiga yaitu penelitian pascapemasaran atau kita sebut uji diagnostik post-marketing surveillance. Nah itu terus diawasi, makanya kan ijin edarnya baru ijin edar darurat dalam satu tahun ini," sambungnya.

Dian menjelaskan, kalau implementasinya bagus, orang-orang yang di lapangan mengerjakannya sama seperti saat penelitian dan hasilnya bagus, nanti akan berlanjut. Kemudian jika bertemu dengan masalah-masalah, maka perlu diberhentikan sementara serta apakah masih dapat berlanjut dengan kondisi seperti itu. "Dan kami masih terus mengevaluasi datanya, masih terus memperkaji, kualitasnya bagaimana. Proses validasi eksternal oleh Unair [Universitas Airlangga] sama UI [Universitas Indonesia] sekarang masih berjalan, datanya masih masuk terus," ucapnya.

"Malah datanya sekarang masih banyak, kalau kita di awal-awal cuma punya data nafas orang Jawa saja, sekarang alhamdulillah sudah punya data nafas dari seluruh Indonesia. Dan itu unik-unik memang, berbeda tapi mirip ya," tambah Dian.

1125