Bandung, Gatra.com – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) hendak menaikkan persentase ketersediaan kamar untuk pasien Covid-19 hingga mencapai 60%. Ini adalah satu dari tiga cara untuk mengantisipasi kolapasnya rumah sakit di provinsi tersebut.
“Untuk mengurangi pasien di rumah sakit supaya tidak kolaps, kami lakukan tiga hal. Yang pertama adalah menaikkan persentase [kamar rumah sakit untuk pasien Covid-19],” ujar kang Emil dalam konferensi pers virtual yang digelar pada Senin (12/7).
Hingga hari ini, kang Emil menyebut bahwa Jabar memiliki 54.000 kamar tidur di seluruh rumah sakit di provinsinya. Sebanyak 36% dari jumlah total tersebut dialokasikan khusus untuk pasien Covid-19. Apabila dikonversikan ke dalam angka, maka persentase tersebut sama dengan 19.440 tempat tidur khusus pasien Covid-19.
“Nah, kita sekarang tingkatkan sampai nanti mentok ke 60%. Kalau sudah 60% betul-betul rumah sakit darurat baru kita dirikan,” ujar Emil.
Langkah yang kedua adalah menahan warga agar tidak masuk rumah sakit. “Nah, ini butuh edukasi karena kita banyak dari yang di rumah sakit itu sebenarnya gejalanya itu ringan. Nah, kalau ringan itu cukup dirawat di isolasi mandiri,” tutur pria yang juga kerap disapa RK tersebut.
Untuk itu, kang Emil telah menyediakan tempat tidur untuk isoman di desa-desa di Jabar. Menurut data dari DPMD Jabar, saat ini sudah tersedia sebanyak 10.090 tempat tidur untuk isoman dan baru terisi sebanyak 43,11% atau 4.350 kamar.
“Kita terus berupaya memperbanyak ini supaya orang yang ke rumah sakit itu berkurang,” ujarnya
Sementara itu, langkah ketiga adalah memindahkan orang yang dinilai segera sembuh dari rumah sakit ke hotel atau apartemen yang disewa oleh Pemprov Jawa Barat. Kang Emil menyebutnya sebagai “pusat pemulihan”.
Salah satu contoh pusat pemulihan di Jawa Barat yang dimaksud oleh kang Emil adalah Hotel Asrilla Bandung. Per tanggal 8 Juli 2021, hotel tersebut sudah terisi oleh sebanyak 282 pasien dari total kamar yang tersedia sebanyak 300 kamar.
“Nah, hasilnya ini alhamdulillah. BOR per hari kemarin turun 3%. Sepersen saja alhamdulillah ya, ini 3% hatur nuhun daripada naik terus,” tutur Emil.
Di hari-hari sebelumnya, angka Bed Occupancy Rate (BOR) di Jabar berada di kisaran 90%. BOR di provinsi tersebut turun menjadi 87,6% pada 11 Juli 2021 kemarin. Walau begitu, ia masih belum bisa memastikan bahwa ini merupakan sebuah keberhasilan total.
“Saya belum bisa menyimpulkan karena baru hitungan hari, ya, tetapi kalau di statistik ini sudah enggak di angka 90%-an lagi. Nah, doakan saja mudah-mudahan dengan memperkuat isoman dan lain-lain, kita bisa terus sampai sebelum Idulfitri itu kita bisa di bawah 30%. Itu yang terbaik yang pernah kita dapat, tapi varian Delta ini memang luar biasa. Sebelum Idulfitri, itu enggak ada anak remaja kena Covid tuh, dikit banget. Sekarang 17%-an itu anak-anak remaja saking menularnya,” tuturnya.
“Jadi paham ya, untuk ngurangin darurat rumah sakit, persentase tempat tidur Covid dinaikkan, mencegah orang ke rumah sakit dengan pusat isolasi di desa-desa, kemudian memindahkan yang mau sembuh ke hotel atau apartemen,” tandasnya.