Kebumen, Gatra.com - Gerakan Kebumen di Rumah Saja pada Hari Minggu (11/7) kemarin, dinilai berhasil. Berdasarkan pantauan di lapangan, terlihat semua toko dan pasar di wilayah Kebumen, Jawa Tengah, tutup.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama pun melakukan monitoring langsung penutupan toko-toko dan pasar-pasar di Kebumen sampai ke Gombong, dan Petanahan.
"Hari Minggu kemarin, masyarakat diminta untuk stay at home, tetap berada di rumah bersama keluarga, toko dan pasar kita tutup, aktivitas masyarakat benar-benar kita batasi dengan adanya penyekatan atau penutupan menuju arah kota," kata Arif seperti dikutip daro rilis media, Senin (12/7).
Penyekatan menuju arah kota, lanjut Arif, sudah dilakukan sejak PPKM darurat ditetapkan pada 3 Juli kemarin. Kota Kebumen kini memang terlihat lebih sepi dari sebelumnya. Terlebih pada Minggu ini, semua toko dan pasar ditutup. Dengan kebijakan ini, bupati ingin mencanangkan 'Gerakan Kebumen Pulih'.
"Kebijakan ini dalam rangka menuju Kebumen Pulih dari Covid-19. Kita ingin semua pulih, Kabupaten Kebumen menjadi lebih sehat, aktivitas kembali normal, ekonomi juga pulih. Masyarakat kembali bergembira," tuturnya optimis.
Lanjutnya, ia ingin dalam masa PPKM Darurat ini, penyekatan jalan akan di perlebar sampai Gombong. Nantinya jalan nasional yang melewati Gombong akan dialihkan ke jalan nasional di wilayah selatan. "Sekarang kan masih di 6 titik, besok kita perlebar sampai Gombong, kendaran kita alihkan ke selatan."
Sementara itu, Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama menambahkan bahwa, penyekatan jalur arah kota memang sudah dilakukan sejak 3 Juli lalu, dimulai pada malam hari pukul 18.00 sampai dini hari. Pihak Gugus Tugas mempertimvangkan untuk menambah eskalasinya.
Mulai hari ini, Senin (12/7) sampai tanggal 20 Juli mendatang, seluruh akses jalan menuju Kota Kebumen akan ditutup tidak hanya pada malam hari, tapi dari pagi sampai dini hari. Artinya, aktivitas masyarakat benar-benar dibatasi. Hanya pekerja dari sektor-sektor tertentu yang diizinkan masuk kota.
"Hanya sektor tertentu yang bisa masuk. Misalnya pegawai yang 50 persen masuk kantor, kita izinkan dengan menunjukan surat atau tanda pengenal dirnya bekerja di perusahaan tersebut. Masyarakat yang masuk rumah sakit kita izinkan, yang mencari obat kita izinkan. Selebihnya kita minta taati PPKM Darurat," jelas Yanottama.
Kapolres menilai kebijakan bupati dengan adanya gerakan satu hari di rumah dan penyekatan jalur ke kota sangat efektif untuk menekan angka Covid-19, aktivitas warga berkurang. Terlihat wqrga juga patuh, sehingga jalan terlihat sepi.
"Alhamdulillah angka penambahan kasus sudah mulai turun. Penyekatan dan gerakan satu hari di rumah menjadi senjata tambahan bagi kita untuk bisa terus menekan angka Covid-19 sehingga Kebumen bisa cepat pulih," pungkas Yanottama.