Kendal, Gatra.com - Pengumuman bahwa ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soewondo Kendal penuh, terpampang di gerbang masuk rumah sakit dengan menggunakan spanduk.
Pada spanduk itu bertuliskan bahwa pelayanan dibatasi karena ruang IGD dan ruang perawatan pasien penuh serta banyak tenaga medis yang terpapar.
Humas RSUD dr Soewondo Kendal, dr Muhammad Wibowo saat dikonfirmasi mengaku, pihak RSUD terpaksa melakukan pembatasan pelayanan pada pasien mengingat ruang di IGD penuh.
"Saat ini pasien di IGD ada 17 pasien. 14 pasien dinyatakan positif terpapar covid-19, sedangkan sisanya menunggu hasil swab antigen keluar," kata dr Wibowo, Senin (12/7).
Dikatakan, pelayanan terhadap pasien akan dibuka normal kembali setelah pasien yang ada di IGD bisa terurai. Dibatasinya pelayanan kepada masyarakat dilakukan untuk menyesuaikan kapasitas ruang di IGD.
Disebutkan juga, kondisi yang sama juga pernah dilakukan diawal terjadinya pandemi. "Akhir-akhir ini jumlah pasien melonjak drastis. Kita sesuaikan ruangan yang ada dan kondisi seperti ini dulu juga pernah terjadi pada gelombang awal pandemi," tuturnya.
Pihak rumah sakit, lanjutnya, sudah mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien dengan menambah 5 ruang di IGD. Awalnya, di IGD ada 12 ruang dan ditambah 5 ruang akibat tingginya lonjakan pasien.
Penambahan ruang isolasi juga telah dilakukan, namun dari 120 ruang isolasi yang ada di RSUD dr Soewondo Kendal sampai saat ini semua dalam kondisi terisi pasien, sehingga pasien yang dirawat di IGD harus menunggu ruang isolasi kosong terlebih dahulu.
Terkait kebutuhan oksigen bagi pasien, ia menjelaskan bahwa kebutuhan oksigen masih cukup. Ketersediaan oksigen tetap tercukupi karena pihak RSUD dr Soewondo Kendal lebih intens melakukan isi ulang oksigen. "Oksigen di sini masih aman," terangnya.
Ia mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dengan wabah yang terjadi. "Covid-19 itu nyata ada. Mari sama-sama berjibaku melawan covid-19 dengan menerapakan protokol kesehatan," ajaknya.
Ditambahkan, masyarakat yang menjadi garda utama memutus mata rantai penyebaran virus corona dihimbau untuk tidak panik, namun tetap harus waspada dan disiplin prokes dalam setiap aktivitas sehari-hari.