Yogyakarta, Gatra.com - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito, Yogyakarta, Rukmono Siswishanto dicopot dari jabatannya. Ia bertukar posisi dengan Dirut Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. dr. Soerojo, Magelang, Eniarti.
Hal itu disampaikan Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Sardjito, Banu Hermawan, Senin (12/7), dalam pernyataan tertulis.
“Kami sampaikan bahwa siang tadi Senin,12 Juli 2021, jam 12.00 WIB Bapak Menteri Kesehatan telah melantik Dokter Rukmono sebagai Dirut RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang dan Dokter Eniarti sebagai Dirut RSUP dr. Sardjito,” tutur Banu
Banu menjelaskan, pergantian jabatan itu bukan hal luar biasa. “Pergantian ini merupakan rotasi jabatan biasa, dan itu hal lumrah di lingkungan Kementerian Kesehatan sebagai penyegaran organisasi,” kata dia.
Pencopotan Rukmono berlangsung sekitar sepekan usai kelangkaan oksigen di rumah sakit tersebut, 3-4 Juli lalu. Saat itu, dalam semalam 33 orang meninggal dunia. Namun tragedi itu dibantah semata-mata karena kelangkaan oksigen, melainkan lantaran kebanyakan kondisi pasien memburuk.
Ketika itu, RSUP dr. Sardjito sempat mengalami kehabisan pasokan di sentral oksigen. Akibatnya, didatangkan tabung-tabung oksigen oleh Polda DIY.
Hari ini, Polda DIY juga membantu pengawalan distribusi tabung oksigen dari Tanoto Foundation ke sejumlah rumah sakit di DIY yakni PKU Kota Yogyakarta, PKU Muhammadiyah Bantul, dan PKU Muhammadiyah Gamping Sleman.
Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto menjelaskan pengawalan distribusi tabung oksigen ini untuk memastikan bahwa distribusi tabung oksigen tanpa kendala. "Kami pastikan distribusi tabung (oksigen) lancar, tak menemui kendala di jalan," jelasnya.
Satuan Polisi Jalan Raya Polda DIY mengawal distribusi tabung oksigen dari produsen oksigen, PT Samator, ke sejumlah rumah sakit itu. "Hari ini setidaknya ada 100 tabung oksigen ukuran besar telah terdistribusi ke rumah sakit yang dituju," ujarnya.
Yuliyanto mengingatkan distributor untuk tidak menimbun dan menaikkan harga oksigen di luar harga yang telah ditentukan. "Kami akan memantau dan mengawasi. Bila ditemukan, maka akan kami tindak tegas," ujarnya.