Pati, Gatra.com – Meningkatnya angka kematian di masa pagebluk beberapa pekan belakangan membuat perajin perlengkapan kematian, khususnya peti mati mengalami kewalahan banyaknya pesanan. Bahkan permintaan tidak hanya datang dari lokal, tetapi juga kabupaten tetangga.

Perajin perlengkapan kematian, Bongkar Setino mengatakan, pesanan perlengkapan kematian seperti nisan, penutup liang lahat, hingga peti mati mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Meski, pihaknya mengaku ngeri-ngeri dan berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.

"Sejak berminggu-minggu ini, maraknya pemberitaan Covid di Pati, kita melonjak. Permintaan biasanya dari per minggu paling hanya terjual satu. Ini seminggu bisa 15-an, itu peti mati saja, belum alat kematian yang lainnya. Ya ngeri juga, berharap cepat pulihlah," ujarnya saat ditemui di bengkelnya turut Dukuh Ngerang, Desa/Kecamatan Tambakromo, Senin (12/7).

Setiono menyebut, permintaan tidak hanya datang dari daerah sekitar di Kecamatan Tambakromo saja. Namun dua pekan terakhir, pesanan alat kematian juga banyak dari luar kabupaten, seperti dari Kudus dan Grobogan.

"Semua alat kematian kita ada dari nisan, peti, dan lainnya semua ada. Permintaan di sekitar sini, tetapi kemarin ada permintaan dari Kudus sama daerah Purwodadi (Grobogan)," jelasnya.

Atas melonjaknya pesanan perlengkapan kematian di bengkelnya, Setiono mengaku harus mengeluarkan tenaga ekstra, terlebih meminta bantuan para perajin di sekitar lingkungannya untuk membantu menuntaskan pesanan yang masuk.

"Untuk nisan, papan penutup liang, dan peti mati kita gunakan kayu jati pilihan. Tinggi sekali permintaan, ibaratnya kita sampai kepontal-pontal (lembur)," ungkapnya.

Ditambahkan, selain menjual secara terpisah. Ia juga menjual satu paket perlengkapan kematian yang terdiri dari peti mati, nisan, dan papan penutup liang lahat. Per satu paket, dijualnya secara variatif mulai dari Rp3 juta - 7 juta.