Jakarta, Gatra.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kegiatan vaksinasi harus mempertimbangkan dua unsur, yaitu pasokan dan permintaan. Menurutnya, kedua unsur tersebut harus seimbang dan dikerjakan sama baik.
“Vaksinasi ada dua unsur, supply dan demand. Supply menyiapkan vaksinnya, tenaga vaksinasinya, tempatnya, sedangkan demand menggalang orang untuk hadir vaksinasi,” kata Anies dalam kegiatan Adhyaksa Peduli Vaksinasi di RSU Adhyaksa, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (10/7).
Mantan Mendikbud ini menuturkan vaksinasi yang dikerjakan di Jakarta memakai pendekatan gerakan. Karena itu, Anies juga mengajak Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta agar menjadikan program vaksinasinya dilakukan dengan pendekatan gerakan, yang mana butuh keterlibatan seluruh kalangan.
“Gerakan vaksinasi, seperti namanya, harus menjadi gerakan yang bukan hanya program. Kalau program hanya dilakukan oleh unsur tertentu, sementara gerakan itu dikerjakan oleh seluruh kalangan sebagai kegiatan semesta,” jelasnya.
Hingga 9 Juli, tercatat sebanyak 5,39 juta orang di Jakarta telah mendapatkan vaksis dosis pertama. Pemprov DKI Jakarta menargetkan bisa memvaksinasi sejumlah 7,5 juta penerima pada akhir Agustus 2021. “Kami di Jakarta mendorong sekali sesuai arahan Presiden bahwa akhir Agustus Jakarta harus sudah memvaksin 7,5 juta orang dewasa. Alhamdulillah, kita telah vaksin 5,3 juta sehingga akhir Agustus ini sudah tercapai. Ini semua berkat kerja kolektif kolosal, termasuk dari Kejaksaan Agung,” ujarnya.
Anies mengajak hadirin bersyukur karena telah diberikan kesehatan pada masa pandemi yang menantang seperti sekarang. Dia pun berharap kerja kolaborasi, khususnya untuk vaksinasi warga Jakarta dapat terus dilanjutkan.
“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kejaksaan Agung yang telah ikut serta dalam melakukan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jakarta pada hari ini. Kerja kolaborasi ini akan diteruskan untuk memberi manfaat,” kata Anies.