Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah mulai menyiapkan rumah sakit darurat Covid-19 karena jumlah kasus belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, rumah sakit darurat Covid-19 disiapkan di Puskesmas Margadana.
"Puskesmas Margadana sudah kami ajukan ke Pemerintah Provinsi jadi rumah sakit darurat Covid-19," kata Prima, Sabtu (10/9).
Selain kesiapan dokter dan tenaga kesehatan lain, di Puskesmas Margadana sudah terdapat fasilitas ruang rawat inap dengan kapasitas 28 tempat tidur. Nantinya kapasitas tersebut akan ditambah.
"Puskesmas Margadana jadi rumah sakit darurat Covid-19 karena tren penularan Covid-19 masih terjadi peningkatan," ujar Prima.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, hingga Sabtu (10/9), jumlah kasus positif Covid-19 warga Kota Tegal sebanyak 3.050 orang. Dari jumlah itu, kasus aktifnya mencapai 412 orang yang terdiri dari 76 orang dirawat dan 342 orang isolasi mandiri.
Jumlah kasus tersebut masih menunjukkan peningkatan dibandingkan data dua hari sebelumnya. Pada Kamis (8/7), jumlah kasus sebanyak 2.993 orang dengan jumlah kasus aktif 357 orang. Terdiri dari 61 orang dirawat dan 296 orang isolasi mandiri.
Prima menyebut, selain menyiapkan rumah sakit darurat, kapasitas ruang perawatan di rumah sakit rujukan juga terus ditambah agar bisa menampung pasien Covid-19.
"Di RSUD Kardinah kapasitasnya sudah ditambah sebanyak 235 bed di ruang isolasi dan 12 bed di ruang ICU," sebut Prima.
Menurut Prima, jumlah pasien Covid-19 yang masuk ke rumah sakit terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kasus. Dia meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas agar terhindar dari penularan atau menularkan.
"Jangan sampai sakit. Kuncinya adalah jalankan protokol kesehatan dan kurangi mobilitas. Jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang penting sekali," katanya.